KOMPAS.com - Gempa bumi magnitudo (M) 7,5 mengguncang Turkiye pada Senin (6/2/2023) siang waktu setempat.
Gempa ini terjadi selang sembilan jam setelah gempa berkekuatan M 7,8 pada Senin dini hari waktu setempat.
Wakil Presiden Turkiye Fuat Otkay mengatakan, Gempa Turkiye menewaskan hingga 2.379 orang dan menyebabkan 14.483 orang luka-luka.
Gempa bumi dapat menyebabkan banyak kematian bukan hanya karena kekuatan magnitudonya. Kondisi lain sering mempengaruhi akibat yang muncul pascagempa, termasuk jatuhnya puluhan ribu korban jiwa.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan suatu gempa disebut paling mematikan. Kondisi ini antara lain berupa kekuatan gempa, kedalaman titik pusatnya, kepadatan penduduk, bahkan keadaan bangunan yang dilanda gempa.
Dikutip dari Britannica, berikut deretan gempa bumi paling mematikan sepanjang masa.
Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa M 5,2 di Selatan Banten Hari ini
Gempa yang melanda Haiti pada 12 Januari 2010 sebesar 7,0 SR menjadi gempa paling mematikan yang pernah ada di muka Bumi.
Diperkirakan 20.000 warga Haiti meninggal dunia sementara 1,5 juta penduduk kehilangan tempat tinggal.
Goncangan berkekuatan 7,0 SR terjadi 16.53 waktu setempat di ibu kota Port-au-Prince.
Gempa itu kemudian diikuti gempa susulan sebesar 5,9 dan 5,5 SR yang semakin menghancurkan wilayah ibu kota. Selain itu, gempa 5,9 SR juga melanda Kota Petit Goave yang berada di sebelah Port-au-Prince.
Haiti belum pernah dilanda gempa sebesar ini sejak abad ke-18. Gempa besar terakhir melanda negara ini pada 1984 berkekuatan 6,9 SR.
Gempa yang juga dikenal sebagai Gempa Bumi Besar Tangshan ini melanda China bagian barat laut pada 28 Juli 1976.
Guncangan sekuat 7,5 SR hampir meruntuhkan tambang batu bara dan Kota Tangshan yang berada 110 km dari ibu kota Beijing.
Catatan menunjukkan total 242.000 orang meninggal dalam gempa ini. Namun, angka aslinya diperkirakan lebih banyak, yaitu 655.000 jiwa. Selain itu, paling tidak 700.000 mengalami luka akibat terkena bangunan runtuh.
Goncangan besar ini lalu menimbulkan tsunami setinggi 9 meter di Samudra Hindia hingga menghancurkan pesisir di sekitarnya. Kerusakan bahkan dilaporkan terjadi di Afrika Timur.
Tsunami menewaskan sedikitnya 225.000 orang di 12 negara dengan kerusakan terparah ada di Indonesia, Sri Lanka, India, Maladewa, dan Thailand.
Di Indonesia, diperkirakan 200.000 korban tewas, terutama di Aceh dan Sumatra Utara.
Gempa yang melanda pantai Peru pada 31 Mei 1970 menyebabkan longsor besar dan meruntuhkan banyak bangunan. Diperkirakan 70.000 warga meninggal dunia.
Kerusakan paling parah terjadi di kota-kota pesisir dekat pusat gempa dan di lembah Sungai Santa. Tanah longsor paling merusak pegunungan Peru, Gunung Huascarán, di Andes wilayah barat dan tengah.
Selain itu, salju dan tanah longsor juga mengubur Desa Yungay, sebagian besar Ranrahirca, dan menghancurkan desa-desa lain di daerah tersebut.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa M 8,8 Picu Tsunami Fluvial di Missouri AS
Goncangan berkekuatan 7,9 SR pada 12 Mei 2008 menyebabkan 5 juta warga kehilangan rumah dan menghancurkan separuh Kota Beichuan.
Hampir semua bangunan di ibu kota Provinsi Chengdu, Wenchuan, rata oleh tanah. Pegunungan di Sichuan juga mengalami kerusakan.
Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter terjadi pada 8 Oktober 2005 di wilayah Kashmir, Pakistan.
Paling tidak 79.000 orang meninggal dunia dan lebih dari 32.000 bangunan runtuh.
Gempa ini juga terasa hingga India dan Afghanistan dan menyebabkan kerusakan di dua negara itu.
Gempa yang terjadi di musim dingin semakin memperburuk kondisi di Pakistan dan sekitarnya. Warga yang selamat tetap harus berjuang hidup di tengah cuaca dingin.
Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye: Korban Tewas Bertambah 2.379 Orang, Erdogan Umumkan Masa Berkabung Nasional
Guncangan sekuat 7,8 magnitudo ini melanda wilayah Turkiye tengah dan Suriah utara.
Diperkirakan jumlah korban meninggal akan bertambah karena tim penyelamat masih bekerja mencari korban di tengah reruntuhan.
Selain itu, gempa susulan diperkirakan akan terjadi selama beberapa hari bahkan minggu ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.