Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senator AS Minta Google dan Apple Hapus TikTok, Apa yang Terjadi?

Kompas.com - 06/02/2023, 16:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Google dan Apple diminta untuk menghapus aplikasi TikTok dari PlayStore dan AppStore milik mereka.

Dikutip dari CNN, permintaan tersebut datang dari seorang anggota Komite Intelijen Senat Amerika Serikat, Michael Bennet.

Permintaan tersebut dikirimkan melalui sepucuk surat pada Kamis (2/2/2023).

Lantas, apa alasan Bennet meminta Google dan Apple menghapus TikTok?

Alasan Michael Bennet

Dalam surat yang ia kirimkan, Bennet menyebut bahwa TikTok merupakan ancaman yang tidak bisa ditolerir terhadap keamanan nasional Amerika Serikat.

Dia juga mengingatkan bahwa kekhawatiran tersebut juga telah mendorong pemerintah federal untuk meminta pembatasan TikTok dari perangkat dan jaringan resmi.

Baca juga: Viral, Video Guru Bikin Konten TikTok Pegang Tangan dan Tarik Rok Murid Perempuan, KPAI Buka Suara

Surat yang ditujukan kepada CEO Apple Tim Cook dan CEO Google Sundar Pichai ini menyoroti kekhawatiran bahwa China bisa memakai undang-undang keamanan nasionalnya untuk memaksa TikTok maupun induk perusahaan ByteDance agar menyerahkan informasi pribadi para pengguna aplikasi di AS.

Bennet mengatakan bahwa undang-undang di China mengharuskan organisasi di negara itu untuk bekerja sama terkait kepentingan intelijen negara.

Selain itu, undang-undang China juga mengizinkan pemerintah China mengakses sumber daya perusahaan.

Sebagaimana diketahui, pendiri ByteDance merupakan orang China, sementara perusahaan berpusat di China.

Bahkan menurutnya TikTok sudah mengungkapkan kepada para pengguna Eropa bahwa data mereka akan diperbolehkan untuk diakses oleh karyawan yang berbasis di China.

Dengan demikian menurutnya besar peluang bagi China untuk mengintip apa yang dilakukan pengguna AS yang mungkin bisa berdampak pada demokrasi maupun kebijakan luar negeri.

“Kita harus menerima kemungkinan yang sangat nyata bahwa (China) dapat memaksa TikTok, melalui ByteDance, untuk menggunakan pengaruhnya untuk memajukan kepentingan pemerintah China,” tulis Bennet.

Ia mengkhawatirkan China bisa meminta TikTok mengotak-atik algoritmanya.

Di mana algoritma TikTok akan menyajikan konten Amerika namun dengan tujuan merusak institusi demokrasi AS, maupun meredam kritik atas penanganan China terhadap Hong KOng, Taiwan atau etnis minoritas.

Baca juga: Indonesia Pengguna TikTok Terbesar Kedua di Dunia, Mengapa Aplikasi Ini Begitu Digemari?


Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com