Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pasangan yang Nikah di KUA, dari Pertimbangan Biaya hingga Meyakinkan Orangtua

Kompas.com - 04/02/2023, 09:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) menjadi perbincangan hangat di media sosial dalam beberapa hari ini. 

Menikah di KUA banyak dijadikan pilihan bagi anak muda Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, terutama sejak pandemi Covid-19 karena adanya pembatasan protokol kesehatan.

Menikah di KUA bisa menjadi solusi bagi banyak pasangan karena tidak memerlukan biaya alias gratis dan tetap memiliki nilai sakral. 

Selain karena pandemi, beberapa orang menikah di KUA dikarenakan lebih low budget sehingga uang resepsi untuk sewa gedung dan sebagainya dinilai bisa dialihkan untuk keperluan lain.

Baca juga: Viral, Kisah Warganet Nikah Gratis di KUA, Kemenag: Memang Sedang Tren

Biaya membengkak, pilih nikah di KUA

Marsella Iskandar (30) salah satu orang yang memilih untuk menikah di KUA. Saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/2/2023) pemilik akun @cellaiskandar itu menjelaskan alasan di balik ia dan pasangannya menikah di KUA.

Marsella dan suaminya menikah di KUA pada April 2020. Hal ini berawal dari mereka yang gagal menikah dan mengadakan resepsi di gedung karena adanya Covid-19. Lalu karena hal itu, mereka memutuskan untuk menikah di KUA secara gratis.

"Saat itu saya lamaran pada September 2019. Kemudian kita langsung merencanakan untuk menikah dan akhirnya kita memutuskan menikah dengan akad dan resepsi di gedung pada Juli 2020," ujarnya.

Namun pada awal 2020 sekitar Maret, di Jakarta sudah mulai diadakan penerapan protokol Covid-19. Hal ini membuat mereka mempertimbangkan kembali rencana menikah di gedung saat itu.

Adanya penerapan protokol kesehatan membuat biaya pernikahan yang sudah direncanakan dari awal menjadi membengkak. Pihak vendor mengatakan jika kemungkinan akan ada biaya tambahan untuk hal tersebut.

"Kalau ada biaya tambahan tentu nanti akan overbudget dari yang sudah kita siapkan. Jadi kita memutuskan tidak mau. Akhirnya kita spontan bilang yaudah kita nikah di KUA aja lah ya," ujarnya.

Baca juga: Sedang Jadi Tren, Ini Syarat dan Cara Terbaru Nikah di KUA

Meyakinkan keluarga cukup nikah di KUA

Sejak saat itu, Marsella dan calon suami mencoba untuk berbicara ke keluarga masing masing terkait dengan niat mereka menikah di KUA. Ia mengatakan bahwa kedua keluarga setuju dan tidak ada masalah.

"Alhamdulillahnya gak ada kendala saat kita purpose ke keluarga. Karena semua balik lagi ke kita. Intinya harus setuju antara keluarga dan memberi gambaran bahwa uang nikahnya bisa ditabung daripada untuk sewa gedung," ungkapnya.

Uang resepsi untuk tabungan masa depan

Mereka meyakinkan keluarga bahwa uang resepsi yang awalnya di gedung bisa digunakan untuk tabungan masa depan.

Untuk biaya pernikahan, ia mengaku bahwa mereka berdua yang menanggung semua biaya, maka dari itu keluarga menerima semua keputusan mereka berdua.

"Nah akhirnya langsung cari tanggal nikah di KUA deh. Kita menikah tanggal 23 April 2020 karena saat itu calon suami saya kebetulan sedang libur kerja," sambungnya.

Marsella juga mengungkapkan bahwa ia kaget ternyata menikah di KUA sesimpel itu dan gratis tanpa mengeluarkan biaya.

 

Ia hanya mengeluarkan biaya untuk menyewa jasa makeup, baju pengantin, kebaya orang tua dan adik, fotografer di kisaran kurang dari Rp 5 juta.

"Kalau mau gratis nikah di KUA bisa dilakukan saat hari kerja, karena kalau hari libur atau di luar jam kerja penghulunya akan bayar Rp 600.000," jelasnya.

Untuk perayaan nikah di rumah ia mengungkapkan bahwa hanya mengadakan syukuran dengan makan-makan biasa bersama dengan keluarga dan beberapa teman dekatnya.

Baca juga: Sedang Jadi Tren, Ini Syarat dan Cara Terbaru Nikah di KUA

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com