Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Balon Meletus Usai Diberi Perasan Kulit Jeruk, Bagaimana Bisa?

Kompas.com - 04/02/2023, 07:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai balon yang meletus usai diberi perasan kulit jeruk, viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok @winaa_999.

"Tahu nggak sih guys nih kalau misalnya kalian itu kasih perasan jeruk ke balon itu dia itu bisa meletus," narasi akun tersebut dalam videonya.

Beberapa saat setelah perasan jeruk diteteskan pada balon, balon tersebut pun langsung meletus.

@winaa_999

 

? suara asli - Winaa????

Hingga kini postingan tersebut telah dilihat lebih dari 5,2 juta kali dan disukai oleh 110.900 pengguna.

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut:

"Keinget wktu kecil prnh kepasar sama ibuku trs dibeliin balon serenteng sng bgt tp di taro di kresek isi jeruk sampe rumh balonx bocor semua," tulis akun dengan nama @Pabu.

Lantas, mengapa balon yang diberi perasan kulit jeruk bisa meletus?

Penjelasan ahli

Dosen Departemen Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) Robby Noor Cahyono menjelaskan mengenai hal ini.

Baca juga: Heboh Balon Mata-mata China Terbang di Langit AS, Ini Sejarah Penggunaan dan Kelebihannya

Saat dihubungi, Robby menerangkan bahwa balon terbuat dari karet yang umumnya merupakan karet sintetik atau lateks.

"Karet baik yang alam maupun sintetik merupakan polimer. Nah, bahan dasar pembuatannya adalah senyawa hidrokarbon, dan bersifat non-polar," ujar Robby kepada Kompas.com, Jumat (3/2/2023).

Adapun kulit jeruk atau perasan kulit jeruk mengandung minyak atsiri di mana kandungan minyak atsiri ini bermacam-macam.

Selain itu kandungan kulit jeruk juga bersifat non-polar.

"Nah, senyawa dalam minyak atsiri ini ada yang bereaksi dengan karet balon tersebut sehingga memutus polimer yang ada pada karet," kata dia.

Karena ada bagian polimer yang rusak dan adanya tekanan udara yang besar dari dalam balon, maka akibatnya balon akan meletus.

"Polimer dapat rusak karena reaksi kimia maupun perlakuan fisik," jelasnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Balon Udara, 73 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com