Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Saat Bernapas Hanya Satu Lubang yang Mengeluarkan Udara?

Kompas.com - 03/02/2023, 16:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia diketahui bernapas menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung. 

Bernapas adalah proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam paru-paru.

Oksigen dari luar masuk ke dalam tubuh melalui dua lubang hidung. Masih melalui lubang hidung, karbondioksida yang sudah ditukar dengan oksigen juga akan keluar dari tubuh.

Namun belakangan, lini masa Twitter ramai dengan twit yang menyebutkan bahwa manusia hanya bernapas dari satu lubang hidung.

Dibuat oleh akun ini pada Kamis (2/2/2023), twit dilengkapi dengan foto bertuliskan, "Lubang hidung 2, tapi yg ngeluarin angin cuma satu."

"coba cek hidung kalian," kata pengunggah dalam twitnya.

Respons warganet

Menanggapi unggahan tersebut, warganet Twitter pun mengecek kondisi hidungnya dan menuliskannya dalam kolom reply.

"gue ghhhuh nghaaah nghuuhh sampe kek telunjuknya ikut ngerasain angin mana yang lebih kuat wkwkw berasa bego sendiri," tulis salah satu warganet.

"ni orang orang di komen pada bilang kencengan angin di lubang idung kanan tp di gua napa idung kiri ya yg kenceng anginnya? idung gua kidal kah?" kata warganet lain.

"aku 2 kok," ujar warganet lainnya.

Hingga Jumat (3/2/2023) sore, unggahan bernapas hanya dengan satu lubang ini sudah dilihat lebih dari 860.000 kali dan disukai oleh lebih dari 9.669 pengguna Twitter.

Lantas, benarkah benarkah manusia hanya bernapas melalui satu lubang hidung?

Baca juga: 7 Cara Efektif Mengatasi Hidung Tersumbat


Penjelasan dokter

Dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Dr. dr. Achmad Chusnu Romdhoni, Sp.THT-KL, membantah bahwa manusia bernapas melalui satu lubang hidung.

Menurutnya, manusia saat bernapas tetap menggunakan dua lubang hidung. 

"Tidak, napas ya dengan dua lubang hidung. Dua lubang menjadi satu di tenggorokan," ujar Romdhoni, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/2/2023).

Dia menambahkan, apabila dalam kondisi normal, dua lubang hidung manusia akan menghirup atau menyedot udara dengan volume yang hampir sama.

Namun demikian, ada penyebab mengapa seseorang tanpa sadar hanya bernapas melalui satu lubang hidung.

Menurut Romdhoni, hal itu terjadi karena struktur di dalam lubang hidung kanan atau kiri tidak simetris.

"Yang memang secara alamiah tidak ada yang sama persis," terang dia.

Biasanya, lanjut Romdhoni, masalah seperti itu muncul karena ada pembesaran konka atau turbinate yang inferior.

Konka sendiri merupakan lekukan tulang yang terdapat pada bagian dalam hidung dan dilapisi membran bernama mukosa atau selaput lendir.

Selain pembesaran konka, bisa juga dipicu pembengkokan septum, sebuah pembatas lubang hidung kanan dan kiri.

Baca juga: Benarkah Manusia Benapas Hanya dari Satu Lubang Hidung?

 

Tidak berbahaya karena yang penting kadar oksigen

Romdhoni mengatakan, bernapas hanya melalui satu lubang hidung umumnya tidak berbahaya.

Sebab, bukan proses atau cara masuknya oksigen yang penting, tetapi kadar oksigen yang masuk dalam tubuh.

"Yang penting kadar oksigen perifer masih cukup," kata dia.

Untuk memastikan apakah kadar oksigen terpenuhi, Romdhoni mengatakan bahwa masyarakat bisa memeriksanya dengan menggunakan oksimetri.

Apabila setelah dicek oksimetri menunjukkan angka 95 ke atas, maka oksigen berada dalam kadar normal.

Meski demikian, kadar oksigen masih bisa ditoleransi hingga paling bawah 80.

Bukan hanya melalui oksimetri, orang dengan kadar oksigen di bawah normal juga bisa dilihat dari tanda-tandanya.

Gejala kekurangan oksigen tersebut, antara lain sering mengantuk dan kurang konsentrasi.

"Bahaya untuk para driver, pekerja industri yang bekerja dengan mesin. Kalau pelajar/mahasiswa sering ngantukan, prestasi belajar jelek," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com