Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polisi soal Mobil Penabrak Mahasiswa UI Berganti Warna Cat Putih

Kompas.com - 03/02/2023, 14:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mobil Mitsubishi Pajero milik AKBP (Purn) Eko Setio Budi Wahono yang menjadi barang bukti dalam kasus kecelakaan mahasiswa UI Hasya Attalah Saputra berubah warnanya.

Hal tersebut diketahui ketika Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi ulang kasus kecelakaan yang menewaskan Hasya di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis (2/2/2023) siang.

Menurut rekaman CCTV pada 6 Oktober 2022 lalu yang juga beredar di media sosial, mobil milik Eko masih berwarna hitam ketika berpapasan dengan Hasya.

Namun, ketika Pajero dengan pelat nomor B 2447 RFS itu dihadirkan ke TKP, awak media dikejutkan dengan warna mobil berubah menjadi putih.

Berikut penjelasan dari Polda Metro Jaya:

Baca juga: Beda Versi Kronologi Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak

Baca juga: 4 Fakta Baru Kecelakaan Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Pensiunan Polri di Srengseng Sawah

Penjelasan Polda Metro Jaya

Terkait perubahan warna ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko tidak menampik bahwa Pajero yang dihadirkan ketika rekonstruksi ulang terlihat berbeda dengan rekaman CCTV.

Kendati demikian, mobil SUV tersebut adalah kendaraan yang sama ketika Hasya mengalami kecelakaan di Jalan Srengseng Sawah.

"Properti kendaraan juga kita gunakan juga dengan kendaraan yang sama pada saat kejadian," kata Truno, dikutip dari Kompas TV.

"Benar ada perbedaan warna. Artinya, ini masuk bagian dari pendalaman secara prosedur atau formil," tambahnya.

Lebih lanjut, ia membeberkan, hal yang sebenarnya terjadi dengan Pajero milik Eko selepas kasus kecelakaan yang menewaskan Hasya menyeruak.

Ia menyampaikan, warna hitam pada Pajero itu berasal dari stiker dan sudah dilepas ketika dikembalikan kepada pemiliknya.

"Itu karena kemarin sudah SP3, kendaraan ini dikembalikan sehingga kemarin sudah diambil pemiliknya," jelas Truno.

"Itu (stiker) dilepas, tapi nomor pelat sama semua (sama), cuma warna saja," timpalnya.

Baca juga: Pakar Transportasi Ikut Rekonstruksi, Sebut Hujan dan Genangan Jadi Faktor Kecelakaan Mahasiswa UI

Rekonstruksi ulang hadirkan pihak eksternal

Pensiunan Polri AKBP (purn) Eko Setia Budi Wahono saat memerankan rekonstruksi ulang kasus kecelakaan antaranya dirinya dengan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) M Hasya Attalah di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2023).KOMPAS.com/DZAKY NURCAHYO Pensiunan Polri AKBP (purn) Eko Setia Budi Wahono saat memerankan rekonstruksi ulang kasus kecelakaan antaranya dirinya dengan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) M Hasya Attalah di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2023).

Adapun, dalam rekonstruksi ulang kasus kecelakaan yang menewaskan Hasya, Polda Metro Jaya turu menghadirkan beberapa pihak eksternal.

Di antaranya Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UI, pakar transportasi, Ketua BEM UI, Ombudsman, termasuk Kompolnas.

Pihak eksternal lain yang dihadirkan, seperti kuasa hukum Eko, kuasa hukum keluarga Hasya, dan ahli kinematika.

Dikutip dari Antara, Truno membeberkan rekonstruksi ulang sengaja digelar sebagai hasil atensi, konsultasi, dan disuksi dengan beberapa pihak.

Diskusi yang dimaksud Truno membahas beberapa hal, salah satunya rekonstruksi ulang untuk mengungkap fakta yang sebenarnya di balik tewasnya Haysa di Jalang Srengseng Raya.

Baca juga: Komisi III DPR Tunda Pertemuan dengan Keluarga Mahasiswa UI yang Tewas Jadi Tersangka

Hasya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan yang menewaskan dirinya pada 6 Oktober 2022 yang lalu.

Ia tewas setelah dilindas oleh Pajero milik Eko dan kasusnya belum rampung hingga kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kuburan 'Zombi' Berusia 4.200 Tahun Ditemukan Secara Tak Sengaja di Jerman

Kuburan "Zombi" Berusia 4.200 Tahun Ditemukan Secara Tak Sengaja di Jerman

Tren
Benarkah Penderita Diabetes Harus Minum Obat Seumur Hidup?

Benarkah Penderita Diabetes Harus Minum Obat Seumur Hidup?

Tren
Catat, Ini Rincian Tarif Listrik 1 Mei 2024

Catat, Ini Rincian Tarif Listrik 1 Mei 2024

Tren
Video Viral Detik-detik 2 Helikopter Malaysia Tabrakan, 10 Orang Tewas

Video Viral Detik-detik 2 Helikopter Malaysia Tabrakan, 10 Orang Tewas

Tren
Kapan Prabowo-Gibran Ditetapkan dan Dilantik Menjadi Presiden dan Wapres?

Kapan Prabowo-Gibran Ditetapkan dan Dilantik Menjadi Presiden dan Wapres?

Tren
7 Rekomendasi Ras Anjing Penjaga Terbaik, Cocok Dipelihara untuk Mengamankan Rumah

7 Rekomendasi Ras Anjing Penjaga Terbaik, Cocok Dipelihara untuk Mengamankan Rumah

Tren
Berakhirnya Pilpres 2024, Ucapan Selamat Anies dan Ganjar untuk Prabowo-Gibran

Berakhirnya Pilpres 2024, Ucapan Selamat Anies dan Ganjar untuk Prabowo-Gibran

Tren
Piala Asia U23 2024: 8 Tim yang Lolos dan Jadwal Pertandingan Perempat Final

Piala Asia U23 2024: 8 Tim yang Lolos dan Jadwal Pertandingan Perempat Final

Tren
Penyebab Masalah Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya

Penyebab Masalah Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya

Tren
Hasil Seleksi Administrasi Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Diumumkan Hari Ini

Hasil Seleksi Administrasi Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Diumumkan Hari Ini

Tren
Cara Mengubah Nama dan Password Hotspot pada Ponsel Android dan iPhone

Cara Mengubah Nama dan Password Hotspot pada Ponsel Android dan iPhone

Tren
Ramai soal Dana Pungutan Wisata via Tiket Pesawat, Ini Penjelasan Kemenko Marves dan Kemenparekraf

Ramai soal Dana Pungutan Wisata via Tiket Pesawat, Ini Penjelasan Kemenko Marves dan Kemenparekraf

Tren
Remaja di China Donasi Plasma 16 Kali dalam 8 Bulan demi Uang, Berakhir Meninggal Dunia

Remaja di China Donasi Plasma 16 Kali dalam 8 Bulan demi Uang, Berakhir Meninggal Dunia

Tren
Studi Ungkap Kemiskinan Bikin Otak Cepat Tua dan Tingkatkan Risiko Demensia

Studi Ungkap Kemiskinan Bikin Otak Cepat Tua dan Tingkatkan Risiko Demensia

Tren
Saat Media Asing Ramai-ramai Soroti Putusan Sengketa Hasil Pilpres 2024...

Saat Media Asing Ramai-ramai Soroti Putusan Sengketa Hasil Pilpres 2024...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com