Meski naik turun, Andreas menyebut bahwa setiap siklus tidur ada komposisinya. Pada dua jam awal tidur, orang akan memasuki tahap N3 atau tidur dalam.
Namun, di jam-jam menjelang pagi seperti waktu subuh atau setelahnya, siklus secara alamiah memasuki tahapan tidur mimpi.
"Jadi kalau setelah subuh tidur, ya wajar kita banyak di tidur mimpi," terang Andreas.
Baca juga: Cara Cepat Tidur Nyenyak, Hanya Butuh 10-60 Detik
Andreas memaparkan, muatan atau isi mimpi tidak berhubungan dengan waktu tidur, termasuk setelah waktu subuh atau ashar.
Menurutnya, isi mimpi lebih mencerminkan kondisi emosi seseorang sebelum tidur.
"Kalau habis nonton horor ya akhirnya mimpinya seram. Atau lagi dikejar-kejar deadline, begitu tidur mimpinya dikejar hantu. Isinya beda, tetapi muatan emosinya itu sama," kata dia.
Kasus lainnya, apabila begadang dan baru mendapatkan kesempatan untuk tidur di waktu subuh, tak jarang akan terjadi sleep paralysis atau "ketindihan".
Saat mengalami sleep paralysis, biasanya orang akan merasakan pengalaman horor dengan melihat sosok menyeramkan dan tak bisa menggerakan badan.
Berkenaan dengan kasus tersebut, Andreas pun menuturkan bahwa tidur mimpi atau R merupakan tahapan paling penting untuk otak.
"Kemampuan kognitif, kecerdasan, daya ingat, kreativitas, kemudian stabilitas emosi, semua dibangun pada tahap tidur mimpi," paparnya.
"Sedemikian pentingnya, kalau begadang terus jadinya utang tidurnya banyak, sehingga begitu ada kesempatan tidur yang kebetulan di subuh, otak dari terjaga lompat ke mimpi, nggak lewat tidur ringan, sedang, dalam lagi, dia langsung lompat ke mimpi," imbuh Andreas.
Kondisi tersebut mengakibatkan seseorang merasa setengah sadar dan setengah mimpi. Itulah mengapa, saat memimpikan sosok menyeramkan, akan terasa seperti pengalaman nyata.
Baca juga: Ramai soal Radang Tenggorokan Justru Disuruh Makan Es Krim, Dokter: Sebagai Pereda Nyeri
Di sisi lain, terdapat mekanisme pengaman tubuh pada tahap tidur mimpi.
Hal ini membuat tubuh tidak bisa bergerak atau lumpuh.
"Jadi serasa lihat mimpi yang serem-serem, badan tidak bisa gerak. Ketindihan atau sleep paralysis. Bukannya hantu, bukannya mimpi buruk, memang perilakunya tidurnya," terang dia.
Adapun berkaitan dengan tidur setelah ashar atau sore hari akan memicu mimpi buruk, Andreas pun menyangkalnya.
"Bukan masalah waktu, tapi masalah utang tidur. Kalau memang malam sebelumnya kurang tidur ya banyak di (siklus tidur) mimpi lah. Karena mimpi itu yang paling penting," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.