KOMPAS.com - Duduk menjadi salah satu tindakan yang umum dilakukan masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga, pekerja kantoran, bahkan anak sekolah.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Inverse, remaja usia 12-19 tahun menghabiskan waktu lebih dari 8 jam per hari untuk duduk. Sementara remaja berusia di atas 20 tahun duduk selama 6,4 jam sehari.
Meski terlihat sebagai tindakan biasa, ternyata terlalu banyak duduk berpotensi membahayakan bagi tubuh.
Baca juga: Ramai soal Kena Angin Duduk, Bolehkah Dikerok?
Menurut dokter ortopedi RSU Sidoarjo Larona Hydravianto, keseringan duduk dapat membahayakan tulang dan sendi seseorang.
"Duduk terlalu lama apalagi dengan posisi yang salah itu tidak baik untuk kesehatan tulang dan sendi-sendi tulang belakang," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/2/2023).
Ia menjelaskan, kondisi ini dapat mempercepat proses penuaan pada tulang dan sendi, terutama pada batalan tulang belakang.
Baca juga: 10 Bahaya Kesehatan akibat Duduk Lama Sepanjang Hari
Kondisi yang parah, tambahnya, bahkan bisa menyebabkan saraf tulang belakang terjepit. Inilah yang sering dikeluhkan masyarakat, yaitu nyeri pada punggung.
Senada, ahli bedah ortopedi Rahyussalim menegaskan bahwa terlalu lama duduk dapat menganggu tulang belakang dan sendi seseorang.
Ia menyebut, pada tulang belakang, keseringan duduk dapat menimbulkan perasaan nyeri. Sementara sendi akan lama-kelamaan terasa lemah dan bahkan bisa mengalami kontraktur.
Kontraktur adalah kondisi kelainan yang disebabkan jaringan sendi yang kaku atau menyempit. Jika dibiarkan, pergerakan tubuh akan terhambat bahkan bisa jadi tidak berfungsi.
Baca juga: Viral, Foto Bayi Dikerokin, Berbahayakah? Ini Penjelasan Dokter...
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.