Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan ke Demokrat dan PKS, Ini Alasan Surya Paloh Lebih Memilih Temui Golkar

Kompas.com - 02/02/2023, 11:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah menguatnya isu reshuffle, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh justru menyambangi kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta pada Rabu (1/2/2023).

Bahkan ia menyebut lebih memilih menyambangi Golkar dibandingkan Partai Demokrat dan PKS.

Diketahui, dua nama terakhir merupakan pengusung Anies Baswedan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, selain Nasdem.

Kendati demikian, Paloh menyebut tak menemui PKS dan Demokrat karena masih tahap penjajakan kesepakatan koalisi.

Baca juga: Survei Nama-nama Capres Potensial di 2024, Ganjar Nomor 1

Sementara itu, Partai Golkar memiliki tempat tersendiri dalam sejarah karier politik pribadinya.

Pasalnya, ia telah berkiprah di partai berlambang pohon beringin itu selama 43 tahun, sebelum akhirnya keluar dan mendirikan Nasdem.

"Kenapa harus berkunjung ke Golkar? Prioritas bagi Nasdem. Ada satu romantisme, ada satu perjalanan. Sejarah perjalanan hidup saya pribadi dalam usia yang saya capai sampai saat ini," kata Paloh, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

"Jadi terlepas apa pun yang jadi kekurangan satu sama lain, tapi modal kebersamaan, catatan sejarah, saling pemahaman, ya enggak salah dibilang alumni Golkar," lanjutnya.

Bahkan, ia tak menutup kemungkinan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Golkar, PAN, dan PPP.

Baca juga: Jalan Panjang Puan Maharani Menuju Kursi Ketua DPR RI


Tidak bicara reshuffle

Meski santer diperbincangkan, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus memastikan tak ada pembicaraan perombakan kabinet dalam pertemuan itu.

"Enggak ada bahasan soal reshuffle. Jadi, tadi Pak Ketum tuh cuma bercanda saja cerita Rabu Pon," kata dia.

Menurutnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyinggung Rabu Pon karena banyak pihak yang mengira akan ada perombakan.

Padahal, Lodewijk mengeklaim bahwa Airlangga tak mendapat informasi apa pun soal reshuffle tersebut.

"Enggak ada informasi apa-apa ke Pak Ketum juga. Cuma beliau (Jokowi) sampaikan kita tunggu saja Rabu Pon. Sudah nunggu saja terus," jelas dia.

Baca juga: Jadi Kader Golkar, Ini Profil dan Sepak Terjang Ridwan Kamil

Selain itu, Lodewijk memastikan pertemuan itu juga tidak membahas kemungkinan Airlangga berpasangan dengan Anies Baswedan.

Ia menuturkan bahwa Golkar masih berkomitmen untuk bersama KIB.

Diketahui, Nasdem berada dalam bayang-bayang reshuffle setelah mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Bahkan, PDI-P mengklaim telah menyodorkan sejumlah nama calon menteri jika reshuffle akan benar-benar terjadi.

Baca juga: Isu Ridwan Kamil Masuk Golkar, Indikasi Siap Maju Pilpres?

(Sumber: (Kompas.com/Tatang Guritno | Editor: Novianti Setuningsih, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com