Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Twit Sebut Perempuan Lebih Sulit Diterima di Keluarga Pasangan, Kok Bisa?

Kompas.com - 01/02/2023, 20:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Tujuannya untuk menumbuhkan karakter keluarga barunya.

Baca juga: Daftar Keluarga Presiden Jokowi, Mulai dari Anak, Cucu, hingga Menantu

Sebab, jika mertua dan menantu hidup dalam satu atap, besar kemungkinan akan terjadi perselisihan kekuasaan.

"Kalau ada mertua perempuan dengan menantu perempuan (dalam satu rumah), pasti akan ada persaingan kekuasaan di situ," kata dia.

Sebaliknya, jika menantunya laki-laki tinggal bersama dengan mertua perempuan, muncul persepsi yang berbeda.

Menurut Astrid, persepsi itu berupa anggapan bahwa menantu laki-laki dinilai memiliki nilai lebih daripada perempuan.

"(Dalam) keluarga konvensional ini, menantu laki-lakinya itu dianggap tulang punggung keluarga," terang Astrid.

Hal tersebut membuat menantu laki-laki akan berusaha mengayomi kebutuhan keluarga  sehingga isterinya akan memiliki pandangan yang selaras dengan ibunya.

Kendati dekimian, keadaan ini tetap menimbulkan perasaan tidak nyaman dan tidak bebas bagi menantu laki-laki karena harus tinggal bersama mertuanya.

Baca juga: Viral, Video Konsumen Ambil Uang Saat Tolong Petugas SPBU yang Kejang, Pertamina: Bantu Pungut Uang yang Tercecer

Belenggu budaya patriarki

Fenomena di mana perempuan lebih sulit diterima oleh keluarga laki-laki kemungkinan juga bisa disebabkan oleh belenggu budaya patriarki di Indonesia.

"Budaya kita itu mengusung budaya patriarki di mana seolah-olah tampaknya posisi laki-laki itu lebih superior daripada perempuan," terang Astrid.

Bahkan hingga saat ini, budaya tersebut masih menjamur di Indonesia.

Hal itu membuat kesetaraan gender masih menjadi PR besar bagi masyarakat Tanah Air.

"Ketika seseorang dalam keluarga mendapatkan menantu laki-laki, itu seolah-olah mereka mendapatkan nilai yang lebih besar ketimbang mendapatkan anak perempuan," katanya.

Fenomena itu membuat laki-laki lebih sering dihargai daripada perempuan.

Padahal, menurut Astrid, sebaiknya kita tidak membentuk persepsi bawa nilai laki-laki lebih tinggi dari nilai perempuan.

Sebab, hal itu bisa memicu adanya risiko bahwa perempuan lebih mudah diremehkan dan menjadi korban kekerasan dibandingkan laki-laki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com