Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyakita Langka di Pasaran, Mendag Salahkan Warga dan Implementasi B35

Kompas.com - 01/02/2023, 20:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"B20 itu nyedot CPO 9 juta, begitu berubah jadi B35 nambah 4 juta, jadi 13 juta disedot," kata Zulhas, Senin (30/1/2023).

Baca juga: Profil 3 Perusahaan Sawit Swasta yang Terjerat Kasus Ekspor Minyak Goreng

Bantahan Airlangga

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers saat  pertemuan dengan kelompok relawan Joko Widodo di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (7/11/2022).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers saat pertemuan dengan kelompok relawan Joko Widodo di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Sementara itu, Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menampik implementasi B35 sebagai penyebab kelangkaan Minyakita.

Menurutnya, B35 justru akan meningkatkan pasokan minyak sawit dalam negeri.

"Kita antisipasi dengan peningkatan suplai di dalam negeri. Ini akan kita monitor, terutama menjelang hari besar," ujarnya di Kantor Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Larangan Ekspor Minyak Goreng dan Sejumlah Dampaknya

Ia menuturkan, kelangkaan Minyakita kali ini lebih pada lemahnya permintaan atau demand di dalam negeri, bukan B35.

Hal ini terjadi karena adanya kampanye deforestasi yang dilakukan negara-negara Eropa.

"Ini sebabnya adalah lemahnya demand. Berkurangnya demand terjadi karena gerakan-gerakan di Eropa," jelas dia.

Baca juga: Profil Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Asal Mula Minyak Goreng

 

(Sumber: (Kompas.com/Kiki Safitri, Elsa Catriana, Ellyvon Pranita | Editor: Yoga Sukmana, Akhdi Martin Pratama, Ambranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com