Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyakit Paling Mematikan di Dunia

Kompas.com - 31/01/2023, 19:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit jantung, stroke, dan kanker merupakan kondisi yang paling ditakuti oleh semua masyarakat di dunia.

Penyakit-penyakit tersebut diketahui menjadi penyebab mayoritas kematian setiap tahun di seluruh dunia.

Dikutip dari WHO, pembunuh terbesar di dunia adalah penyakit jantung iskemik yang bertanggung jawab atas 16 persen dari total kematian dunia.

Sejak tahun 2000, peningkatan kematian terbesar terjadi karena penyakit jantung, dari 2 juta menjadi 8,9 juta kematian pada tahun 2019.

Baca juga: Waspada, Berikut 7 Penyebab Anemia yang Sering Disepelekan

Dilansir dari laman Healthline, berikut 5 penyakit paling mematikan di dunia.

1. Penyakit jantung

Penyakit paling mematikan di dunia adalah penyakit jantung (penyakit jantung iskemik/koroner) atau coronary artery disease (CAD).

CAD terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menyempit. Konsidi CAD yang tidak diobati dapat menyebabkan nyeri dada, gagal jantung, dan aritmia.

Sampai saat ini penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian sebagian besar masyarakat dunia. Namun, angka kematian telah menurun di banyak negara Eropa dan Amerika Serikat.

Hal itu disebabkan oleh rentang hidup yang meningkat, perubahan sosial ekonomi, dan faktor risiko gaya hidup masyarakat

Beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko terkena CAD atau penyakit jantung antara lain:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol Tinggi
  • Merokok
  • Riwayat keluarga CAD
  • Diabetes
  • Kelebihan berat badan

Anda dapat mencegah CAD dengan obat-obatan dan pola hidup yang meningkatkan kesehatan jantung seperti olahraga teratur, konsumsi makanan seimbang yang rendah sodium dan menghindari merokok.

Baca juga: Waspada, Kenali Gejala dan Penyebab Keracunan Makanan

2. Stroke

2 Faktor Risiko Stroke pada Usia Paruh BayaShutterstock/Lemau Studio 2 Faktor Risiko Stroke pada Usia Paruh Baya

Stroke terjadi ketika arteri di otak seseorang tersumbat atau bocor. Ini menyebabkan sel-sel otak yang kekurangan oksigen mulai mati dalam beberapa menit.

Selama stroke, seseorang bisa tiba-tiba mati rasa dan kebingungan atau kesulitan berjalan dan melihat. Jika tidak diobati, stroke dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang.

Beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko terkena stroke antara lain:

  • Tekanan darah tinggi
  • Riwayat keluarga stroke
  • Merokok, terutama bila dikombinasikan dengan kontrasepsi oral
  • Keturunan Afrika-Amerika

Beberapa faktor risiko stroke dapat diturunkan dengan perawatan pencegahan, pengobatan, dan perubahan gaya hidup. Secara umum, kebiasaan kesehatan yang baik dapat menurunkan risiko seseorang terkena stroke.

Anda perlu mengendalikan tekanan darah tinggi dan menjaga gaya hidup sehat, lengkap dengan olahraga teratur dan diet seimbang yang rendah sodium.

Baca juga: Kenali Ciri Sakit Kepala karena Stroke

3. Infeksi saluran pernapasan bawah

Ilustrasi masalah pernapasan. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi masalah pernapasan.

Lower respiratory infections atau infeksi saluran pernapasan bawah adalah infeksi pada saluran udara dan paru-paru. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh:

  • Influenza, atau flu
  • Radang paru-paru
  • Bronkitis
  • Tuberkulosis (TBC)
  • Virus

Batuk adalah gejala utama infeksi saluran pernapasan bawah, bahkan dapat menghasilkan dahak darah.

Seseorang mungkin mengalami gejala seperti demam, berkeringat, atau menggigil atau mengalami sesak napas, mengi, dan rasa sesak di dada.

Salah satu tindakan pencegahan terbaik yang dapat Anda lakukan terhadap infeksi saluran pernapasan bagian bawah adalah dengan melakukan vaksinasi flu setiap tahun.

Jika Anda mengalami infeksi pernapasan, tetaplah di rumah dan istirahatlah sampai Anda merasa lebih baik.

Baca juga: 5 Latihan Pernapasan untuk Meredakan Rasa Cemas

4. Penyakit paru obstruktif kronik

6 tips membersihkan paru-paru secara mandiri yang dapat Anda lakukan. 6 tips membersihkan paru-paru secara mandiri yang dapat Anda lakukan.

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru progresif jangka panjang yang membuat penderitanya sulit bernapas. Penyakit bronkitis kronis dan emfisema termasuk dalam jenis PPOK.

Beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko terkena penyakit paru obstruktif kronik meliputi:

  • Merokok, baik aktif atau pasif
  • Iritasi paru-paru seperti asap kimia
  • Riwayat keluarga, dengan gen defisiensi antitripsin alfa-1 dikaitkan dengan COPD
  • Riwayat infeksi pernafasan sewaktu kecil

Tidak ada obat untuk menyembuhkan COPD, tetapi perkembangannya dapat diperlambat dengan pengobatan.

Cara terbaik untuk mencegah COPD adalah dengan berhenti merokok jika Anda seorang perokok. Bagi yang tidak merokok, hindari asap rokok dan hal lain yang dapat menyebabkan iritasi paru-paru.

Baca juga: 7 Bahan Alami yang Ampuh Membersihkan Paru-paru, Napas Jadi Nyaman

5. Kanker pernapasan

Ilustrasi sesak napas.Shutterstock/New Africa Ilustrasi sesak napas.

Kanker pernapasan termasuk kanker trakea, laring, bronkus, dan paru-paru umumnya disebabkan oleh merokok, asap rokok, dan racun lingkungan.

Namun, polusi rumah tangga, seperti bahan bakar dan jamur, juga berkontribusi.

Sebuah studi tahun 2015 melaporkan bahwa ada sekitar 18 juta kasus baru kanker paru setiap tahunnya.

Di negara-negara berkembang, para peneliti memproyeksikan peningkatan 81-100 persen kanker pernapasan akibat polusi dan merokok.

Kanker trakea, bronkus, dan paru-paru dapat menyerang siapa saja dan lebih memungkinkan memengaruhi mereka yang memiliki riwayat merokok.

Faktor risiko lain untuk kanker ini termasuk riwayat keluarga dan paparan faktor lingkungan seperti asap diesel.

Baca juga: 5 Gejala Penyakit Jantung yang Muncul pada Kulit, Ada di Mata hingga Kaki

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Olahraga untuk Kesehatan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com