Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhardis
PNS

Saat ini bekerja sebagai periset di Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas, BRIN

Kotak Pandora

Kompas.com - 30/01/2023, 13:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BEBERAPA kali Kompas.com menghadirkan artikel terkait kotak pandora. Terbaru, pertengahan November 2022 lalu, Kompas.com memberitakan terbukanya kasus Ferdy Sambo seperti membuka kotak pandora berisi begitu banyak nama, peristiwa, dan catatan yang dapat menyeret siapa saja para petinggi institusi Polri, dan lainnya, yang pernah terlibat dalam urusan kotor, paling tidak diketahui oleh mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo ketika masih menjabat (Kompas.com, 25/10/22).

Kotak Pandora merupakan sastra lisan berjenis mitos dari Yunani. Mitos ini diawali dengan lahirnya tokoh Pandora dan kotaknya.

Awalnya, Pandora diciptakan oleh Hefaistos dewa pandai besi, anak Zeus. Dia digadang-gadang sebagai perempuan pertama di dunia. Nama Pandora bermakna mendapat banyak hadiah.

Zeus kemudian memberikan Pandora pada Epimetheus untuk dinikahi. Sebagai hadiah pernikahan mereka, para dewa memberikan hadiah berupa kotak, namun mereka melarang Pandora membukanya.

Kotak tersebut berbentuk guci yang memikat pandangan. Luarnya begitu mewah dan indah.

Sebagai makhluk ciptaan yang memiliki rasa penasaran, Pandora menyalahi larangan para dewa. Dia membuka kotak tersebut. Lantas apa yang terjadi?

Kotak yang terbuka mengeluarkan suara kerumunan sesuatu yang dengan cepat terbang keluar. Dia telah melepaskan teror dan hal buruk ke dunia.

Pandora menyadari bahwa telah melepaskan hal yang mengerikan. Dia segera menutupnya, sayang sudah terlambat. Penyesalan menyelimuti dirinya.

Dia melongok ke dalam kotak dan melihat masih ada yang tersisa, yakni harapan. Harapan inilah yang dapat menenangkan manusia dari teror tersebut.

Berkaca dari mitos Yunani tersebut, Pandora diframing berjenis kelamin perempuan. Dia dibekali sifat rasa ingin tahu yang tinggi, namun dibarengi dengan karakter yang tidak amanah.

Dia sadar saat melakukan kesalahan, namun telah terlambat untuk memperbaikinya. Satu-satunya yang dia miliki hanyalah harapan.

Padahal para dewa berekspektasi bahwa perempuan-lah yang mampu menyimpan semua teror dan keburukan. Pandora mengkhianati para dewa.

Pandora, dan begitu juga perempuan lainnya, digambarkan sebagai sosok yang suka perhiasan. Keingintahuan yang tinggi kadang berakibat buruk bagi diri sendiri, lebih-lebih bagi orang lain.

Sekali berbuat kesalahan, tak akan bisa mengembalikan keadaan seperti semula. Ibarat pepatah, sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya.

Lalu, mengapa mitos berhenti pada saat dia melihat harapan? Tidak dijelaskan apakah Pandora juga mengambil satu-satunya hal yang tersisa di dalam kotak tersebut, yakni harapan yang bisa menyelamatkan manusia dari teror akibat ulahnya membuka kotak.

Tidak dijelaskan pula apakah Pandora menutup kembali kotak tersebut agar harapan di dalamnya tidak menguap keluar.

Beranjak ke Jepang, negara ini juga memiliki sastra lisan dengan motif kotak pandora. Jepang terkenal dengan legenda Urashima Taro.

Kedua cerita ini memiliki kesamaan isi, yakni tokoh utama dilarang membuka kotak. Bedanya, kotak pandora bertokoh perempuan, sedangkan Urashima Taro berjenis lelaki. Bila kotak pandora dihadiahi para dewa, Urashima Taro dihadiahi Otohime.

Perbedaan lainnya ialah alasan membuka kotak. Pandora membuka kotak hanya sebatas keingintahuannya saja.

Berbeda halnya dengan Urashima Taro yang membuka kotak karena keputusasaannya. Saat kembali ke desa asalnya, dia tidak menemukan ibunya, ibu yang dia tinggalkan sendirian saat memenuhi ajakan penyu menyelam ke istana naga laut.

Perbedaan kedua, Pandora tidak mendapatkan efek terhadap dirinya saat membuka kotak. Apa yang dialami Urashima Taro? Dia berubah menjadi lelaki tua saat kotak Otohime dibuka.

Dikaitkan dengan berbagai berita yang menggunakan mitos ini, sepertinya kotak pandora memang menjadi kotak berisi teror dan keburukan, berkebalikan dengan kotak Otohime yang hanya berisi efek terhadap si pembuka saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com