Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoroti Anggaran Kemiskinan Rp 500 Triliun, Setiap Warga Miskin Bisa Dapat Rp 19 Juta

Kompas.com - 30/01/2023, 08:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi dan Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas menyoroti anggaran untuk kemiskinan di Indonesia yang bernilai fantastis, tetapi tidak tepat sasaran.

Menurutnya, anggaran sebesar Rp 500 triliun di berbagai kementerian atau lembaga justru lebih banyak digunakan untuk rapat dan studi banding di hotel.

Hal ini terlihat dari angka kemiskinan di Indonesia yang hanya turun 0,6 persen.

"Jangan sampai seperti kemarin saya sudah lapor ke Pak Presiden, hampir Rp 500 triliun anggaran kita untuk anggaran kemiskinan yang tersebar di kementerian atau lembaga," kata Azwar dalam sosialisasi Permen PAN-RB No. 1/2023 tentang Jabatan Fungsional di Jakarta, Jumat (27/1/2023), dikutip tayangan Youtube Kementerian PAN-RB.

"Tetapi ini tidak in-line dengan target prioritas bapak presiden, karena kementerian atau lembaga sibuk dengan urusan masing-masing," sambungnya.

Baca juga: Tingkat Kemiskinan di Jawa, Yogyakarta Jadi Daerah Termiskin


Baca juga: Skema Bansos Tak Cukup Berantas Kemiskinan Ekstrem, Apa Solusinya?

Lantas, dengan anggaran Rp 500 triliun, berapa uang yang bisa didapatkan orang miskin?

Berdasarkan data Profil Kemiskinan di Indonesia September 2022 Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga miskin di Indonesia mencapai 26,36 juta orang.

Jika semua anggaran kemiskinan sebesar Rp 500 triliun itu diberikan kepada warga miskin tanpa terkecuali, maka setiap orang akan mendapatkan sekitar Rp 19 juta.

Artinya, setiap warga miskin akan mendapatkan bantuan sekitar Rp 1,6 juta per bulan.

Baca juga: 10 Daerah dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di Indonesia, Mana Saja?

Garis kemiskinan di Indonesia

Mak Idah, 55 tahun, warga Cianjur, Jawa Barat, sedang beraktivitas di rumahnya yang jauh dari kondisi layak.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Mak Idah, 55 tahun, warga Cianjur, Jawa Barat, sedang beraktivitas di rumahnya yang jauh dari kondisi layak.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa bantuan yang diterima oleh masyarakat miskin.

Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), misalnya, keluarga penerima manfaat (KPM) reguler akan mendapat bantuan sebesar Rp 1.890.000 per tahun jika keluarga memiliki komponen ibu hamil, anak balita, dan pra sekolah.

Sementara KPM yang memiliki komponen lanjut usia dan penyandang disabilitas akan mendapat bantuan sebesar Rp 2.000.000 per tahun.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Mereka yang Jatuh Miskin Vs Kekayaan Para Miliarder yang Melonjak

Sebagai informasi, BPS mencatat garis kemiskinan di Indonesia pada September 2022 mencapai Rp 535.547 per kapita per bulan.

Komposisinya adalah garis kemiskinan makanan sebesar Rp 397.125 (74,15 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp 138.442 (25,85 persen).

Rata-rata, rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,34 orang anggota keluarga.

Dengan demikian, besaran garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah Rp 2.324.274 per bulan.

Baca juga: Bank Dunia, Covid-19, dan Ancaman Kemiskinan Ektrem Global...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com