KOMPAS.com - Belum lama ini, Charities Aid Foundation (CAF) merilis World Giving Index 2022.
CAF telah memproduksi World Giving Index selama lebih dari satu dekade atau setelah krisis keuangan global 2008.
Dalam penilaiannya, CAF berlandaskan pada tiga aspek definisi "giving", yakni membantu orang asing atau seseorang tak dikenal yang membutuhkan bantuan, menyumbangkan uang untuk amal, dan menyumbangkan waktu untuk sebuah organisasi.
CAF diketahui merupakan yayasan yang bergerak di bidang amal dengan jangkauan global dan telah terintegrasi di Inggris.
Baca juga: INFOGRAFIK: 10 Negara Paling Dermawan di Dunia
Tercatat ada 119 negara yang masuk dalam indeks ini dan mewakili 90 persen populasi orang dewasa global.
Dengan tiga aspek penilaian tersebut, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia.
Ini merupakan tahun kelima secara berturut-turut bagi Indonesia untuk menjadi negara paling dermawan dalam World Giving Index.
Baca juga: Indonesia Masuk 10 Besar Negara Paling Dermawan Sedunia
Tercatat, Indonesia memperoleh nilai indeks sebesar 68 persen. Rinciannya, 59 persen aspek membantu orang asing, 84 persen aspek donasi, dan 63 persen aspek relawan.
Bahkan aspek nilai relawan Indonesia menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Kenya berada di urutan kedua dengan skor Indeks 61 persen.
Negara ini memiliki skor yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata untuk aspek membantu orang asing, yakni 77 persen.
Baca juga: Dinobatkan Jadi Ramen Terenak Versi LA Times, Ini Sejarah Indomie
Berikut 10 negara paling dermawan di dunia, versi World Giving Index 2022 CAF:
Baca juga: Bayar Zakat, Infaq, dan Sedekah Kini Bisa Pakai GoPay? Ini Langkah-langkahnya...
10 Negara Paling Dermawan di Dunia
Ajaran agama yang mendorong untuk memberi atau bersedekah disebut menjadi alasan tingginya nilai indeks Indonesia dan Kenya.
Hasil ini juga dapat didorong oleh tradisi budaya yang berfokus pada masyarakat, seperti gotong-royong Indonesia dan harambee Kenya.
Kedua budaya tersebut menyatukan orang-orang di saat kebutuhan meningkat, termasuk selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung Zakat Fitrah?
Dalam indeks itu, diketahui bahwa lebih banyak orang menyumbangkan uang untuk amal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dalam satu dekade.
Hal ini terjadi ketika pandemi global dan kesulitan ekonomi yang dialami oleh banyak komunitas secara global.
Proporsi peningkatan jumlah orang yang membantu orang asing sangat mencolok, begitu halnya gelombang kemurahan hati di beberapa negara Amerika Tengah dan Selatan, serta negara-negara Afrika.
Tercatat, lebih dari 3 miliar orang membantu seseorang yang tidak mereka kenal selama periode satu tahun.
Baca juga: Apa Itu Zakat Fitrah dan Siapa yang Berhak Menerimanya?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.