Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Dini BMKG dan Potensi Hujan Lebat pada 28-30 Januari 2023

Kompas.com - 28/01/2023, 17:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat diminta waspada terkait potensi hujan lebat pada 28-30 Januari 2023 mendatang.

Peringatan tersebut disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) usai melakukan pemantauan dinamika atmosfer.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa ada beberapa fenomena pada atmosfer yang memengaruhi cuaca di Indonesia.

Baca juga: Ramai Suara Gemuruh Saat Gempa Cianjur, Ini Penjelasan BMKG

Salah satunya adalah Maden Jullian Oscillation (MJO) yang diperkirakan aktif kembali di wilayah Indonesia bagian barat.

"Selain itu saat ini Monsun Asia masih cukup aktif dengan identifikasi terdapat aliran lintas ekuator," kata Guswanto dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Sabtu (28/1/2023).

"Kemudian perlambatan angin dan belokan angin juga terbentuk di sekitar wilayah Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Seperti Zeus, Ilmuwan Kini Bisa Kendalikan Petir dengan Laser, Bagaimana Caranya?

Baca juga: Apakah Petir Bisa Menyambar Ponsel meski Tidak Tersambung Charger?

Muncul bibit siklon tropis

Guswanto mengatakan, BMKG juga memonitor kemunculan bibit siklon tropis 94S di Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung.

Fenomena tersebut bergerak dengan kecepatan angin maksimum 37 km/jam dan tekanan udara minimum 1005.0 milibar (mb).

"Bibit siklon tropis 90B juga teramati di Samudera Hindia sebelah barat Aceh dengan kecepatan angin maksimum 37 km/jam," jelasnya.

"Tekanan udara minimum 1006.0 mb," sambung Guswanto.

Baca juga: Banjir di Kudus, Bagaimana Kondisinya Saat Ini dan Apa Penyebabnya?

Ia menerangkan bahwa dua bibit sikit siklon 94S dan 90B dapat tumbuh dalam waktu 24 jam ke depan.

Untungnya, potensi perkembangan dikategorikan rendah tapi dapat memengaruhi pertumbuhan awan hujan.

"Dan, (memengaruhi) potensi cuaca signifikan dalam sepekan ke depan," ucap Guswanto.

Baca juga: Update dan Penyebab Banjir di Perumahan Dinar Semarang

Daftar wilayah dengan potensi hujan lebat

Banjir terjang tiga kecamatan di Kabupaten Lebak setelah hujan lebat sejak Selasa (3/1/2023) dini hari.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Banjir terjang tiga kecamatan di Kabupaten Lebak setelah hujan lebat sejak Selasa (3/1/2023) dini hari.

Lebih lanjut, Guswanto membeberkan daerah mana saja di Indonesia dengan status siaga terhadap potensi hujan lebat pada 28-30 Januari 2023.

Berikut daftarnya:

  • Aceh
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Kepulauan Riau
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara.

Baca juga: Peringatan BMKG soal Bencana Longsor dan Banjir Bandang Pascagempa Cianjur

Sementara itu, BMKG juga merinci daerah-daerah yang berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang-lebat pada 28 Januari-2 Februari 2023.

Berikut daftarnya:

  • Aceh
  • Sumatera Barat
  • Bengkulu
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Banten
  • Jawa Barat
  • DKI Jakarta
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat.

Baca juga: Ramai soal Cuaca Dingin Belakangan Ini, Berikut Penjelasan BMKG

Rekomendasi BMKG

Ilustrasi hujan petir.FREEPIK Ilustrasi hujan petir.

Dengan peringatan dini potensi hujan lebat di sebagian wilayah Indonesia, BMKG memberikan beberapa rekomendasi.

Seperti meminta kesiapan infrastruktur dan sistem tata kelola air supaya dapat mengantisipasi curah hujan yang meningkat.

Guswanto menambahkan, masyarakat perlu membuang sampah pada tempatnya dan tidak melakukan penebangan pohon secara tidak terkontrol.

Pemerintah dan masyarakat juga diarahkan untuk menggencarkan edukasi soal cara menghadapi bencana hidrometrorologi.

"Lakukan juga pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan atau tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," sarannya.

Masyarakat juga diminta memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG di bmkg.go.id, termasuk media sosial @infobmkg.

Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Waspada Leptospirosis Saat Banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com