Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/01/2023, 13:30 WIB

KOMPAS.com - Kasus tabrak lari yang menewaskan mahasiswi Universitas Suryakencana (Unsur) Selvi Amalia Nuraini hingga kini masih dalam penyelidikan.

Terbaru, polisi sudah berhasil mendapatkan penjelasan dari pemilik mobil Audi A8 berwarna hitam yang diduga merupakan kendaraan pelaku tabrak lari.

Sebagai informasi, kejadian tabrak lari berlangsung di jalan raya Bandung-Cianjur, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Jumat (20/1/2023).

Berikut 6 fakta kasus tabrak lari di Cianjur yang menewaskan mahasiswi Selvi Amalia:

Baca juga: Mobil Audi A8 yang Dituduh Tabrak Mahasiswi Selvi Amelia Ternyata Milik Polisi yang Datangi TKP Wowon dkk

1. Mobil Audi A8 yang dituduh menabrak milik anggota polisi

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (28/1/2023), penumpang dalam mobil Audi A8 ada tiga orang yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan seorang anak.

Adapun perempuan yang ada dalam mobil yakni Nur (23) yang merupakan istri dari anggota polisi atau pemilik mobil.

Nur mengatakan, mobil itu memang milik suaminya.

Ia menambahkan, mobil itu baru digunakan tiga kali karena mobil yang sering digunakannya sedang diperbaiki.

"Saya menggunakan mobil tersebut karena disuruh oleh suami saya. Karena mobil yang biasa saya gunakan masih di bengkel," katanya kepada wartawan di Jalan Raya Bandung, Cianjur, Jumat (27/1/2023).

Baca juga: Cerita Sopir Audi A8 yang Dituduh Tabrak Mahasiswi Cianjur, Mobil Dihentikan dan Dikelilingi Warga, Lalu Dilepas

2. Istri anggota polisi janjian bertemu suami di Puncak

Nur (23), pemilik mobil Audi A8 saat diwawancarai di Jalan Raya Bandung, Cianjur, Jumat (27/1/2023). 
Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi Nur (23), pemilik mobil Audi A8 saat diwawancarai di Jalan Raya Bandung, Cianjur, Jumat (27/1/2023).
Penumpang dalam mobil Audi A8 Nur juga mengaku sengaja datang ke Cianjur karena sudah janjian untuk bertemu dengan suaminya yang menginap di kawasan Puncak, Cipanas.

"Saya sudah janjian, saya nyusul dari Jakarta menuju Puncak. Saya telfonan sama suami. Pertama kan ketemu di tempat makan, saya telepon suami saya kalau saya sudah sampai. Lalu tidak lama di situ suami saya iring-iringan, lalu saya telfonan sama suami saya, 'ikut ya', ya udah iya ikut, tutup jendelanya," ujarnya.

Nur mengatakan, atas izin dari suaminya, mobil yang ditumpanginya ikut dalam iring-iringan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+