"Wah, kulitnya masih terlalu halus ya. Juga otot dan organ-organ lain masih berkembang," ujarnya, terpisah.
Tidak hanya kerokan, ia bahkan tidak menganjurkan anak untuk dipijat dengan ditekan berlebihan.
"Apalagi dikerok, sepertinya hanya akan menyakiti anaknya, ya," tambahnya.
Di sisi lain, Tisnasari tidak menampik kemungkinan anak tidak merasa terganggu saat dikerokin.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Kulit Belang karena Terbakar Matahari
Ia menyebut bisa saja orang tua melakukan kerokan kepada anaknya dengan pelan atau tidak ditekan melainkan sekadar usapan.
Namun, ia menegaskan, ini kembali lagi ke keadaan anak bayi tersebut.
"Yang penting anak enggak boleh menderita atau kesakitan. Anak harus nyaman, bahagia, dan confidence," katanya lagi.
Sejauh ini, pihaknya belum menemukan bukti bahwa kerokan dapat menjadi salah satu pengobatan untuk mencegah anak masuk angin.
Baca juga: Usia Berapa Anak Boleh Minum Kopi?
Daripada kerokan, Tisnasari menyarankan agar orang tua memberikan ASI dalam jumlah lebih sering kepada anak yang masuk angin.
Selain itu, orang tua boleh mengusap perut dan punggung anak dengan minyak atau krim yang menghangatkan.
Tapi, ia melarang orang tua memakaikan minyak yang terlalu panas kepada anak. Contoh minyak yang bisa digunakan pada anak adalah mnyak kayu putih.
Baca juga: Kenali Bahaya Memberi Minum Ramuan Tradisional pada Bayi