Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Impetigo, Infeksi Kulit yang Kerap Menyerang Anak-anak

Kompas.com - 27/01/2023, 17:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Impetigo adalah salah satu infeksi kulit yang umum menyerang anak-anak.

Infeksi ini bisa sangat menular dan sering muncul sebagai luka kemerahan di wajah.

Selain itu, impetigo bisa muncul di tangan maupun kaki dan jika pecah bisa menimbulkan semacam kerak.

Mari mengenal lebih jauh mengenai Impetigo, gejala, penyebab, hingga pencegahannya:

Baca juga: Diabetes Bisa Menyerang di Usia Muda, Kenali Gejala dan Penyebabnya


Apa itu Impetigo?

Dikutip dari CDC, impetigo merupakan infeksi kulit yang penyebabnya bisa karena Streptococcus group A dan atau Staphylococcus aureus.

Impetigo sering juga disebut dengan infantigo. Infeksi ini paling sering muncul pada anak-anak usia 2 hingga 5 tahun.

Impetigo bisa menyebar jika seseorang menyentuh luka tersebut atau bersentuhan dengan cairan luka tersebut.

Sebagaimana dikutip dari Kemenkes, bakteri tersebut bisa menyebar melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui perantara berupa barang yang sebelumnya dipakai, seperti baju atau handuk.

Infeksi juga makin mudah menular jika ada luka terbuka, seperti luka goresan, gigitan serangga, atau cedera akibat jatuh.

Sejumlah kondisi juga bisa membuat tingginya faktor risiko terjadinya impetigo, yakni:

  • Diabetes
  • Punya daya tahan tubuh lemah, misal HIV/AIDS
  • Melakukan olahraga yang menyebabkan kontak antar kulit dengan orang lain
  • Bertempat tinggal di lingkungan padat penduduk

Faktor risiko lain dari impetigo bisa muncul karena adanya kelainan kulit lain, seperti eksim atopik atau kudis.

Baca juga: 6 Gejala Kanker Payudara yang Tidak Biasa, Jangan Disepelekan

Gejala Impetigo

Impetigo bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering terjadi di bagian kulit terbuka, seperti sekitar hidung dan mulut, serta lengan atau kaki.

Gejala impetigo biasanya muncul sekitar 4 hingga 10 hari usai terinfeksi.

Keluhan gejala impetigo bervariasi tergantung jenis yang dialami, yakni:

1. Impetigo Krustosa

Impetigo krustosa adalah impetigo yang paling sering terjadi pada anak-anak.

Sejumlah gejala impetigo krustosa, yakni:

  • Bercak kemerahan yang terasa gatal di sekitar mulut dan hidung tetapi tak menimbulkan nyeri
  • Luka pada bercak akibat digaruk
  • Munculnya iritasi kulit di sekitar luka
  • Koreng berwarna kuning kecokelatan di sekitar luka
  • Bekas kemerahan di kulit akibat koreng bisa hilang dalam jangka waktu beberapa hari atau minggu.

Baca juga: Ciri Bayi Alergi Susu Sapi dan Cara Mengatasinya

2. Impetigo Bulosa

Impetigo Bulosa adalah impetigo yang lebih serius dengan memunculkan sejumlah gejala, yakni:

  • Lepuhan berisi cairan bening di bagian tubuh antara leher dan pinggang, lengan, dan tungkai
  • Nyeri di area lepuhan dan gatal di kulit sekitarnya
  • Lepuhan pecah, menyebar, dan menimbulkan koreng berwarna kekuningan, tetapi akan menghilang setelah beberapa hari.

Impetigo bulosa seringkali disertai deman dan kemunculan benjolan di sekitar leher akibat adanya pembengkakan kelenjar getah bening.

Baca juga: Cara Alami Meredakan Reaksi Alergi pada Anak

Pengobatan Impetigo

Impetigo diobati menggunakan salep atau krim antibiotik.

Pengobatan ini dilakukan jika infeksi yang terjadi tergolong ringan dan belum menyebar terlalu luas.

Sebelum mengoleskan krim atau antibiotik dianjurkan untuk merendam luka dengan air hangat atau mengompres hangat untuk melunakkan koreng.

Jika sudah terlalu parah biasanya dokter akan memberikan antibiotik berupa tablet.

Baca juga: Gatal-gatal karena Stres, Apa Saja Cirinya?

Pencegahan Impetigo

Masyarakat banyak yang keliru mengenali eksim atopik sebagai biang keringat karena gejalanya mirip.SHUTTERSTOCK/FOTORAWIN Masyarakat banyak yang keliru mengenali eksim atopik sebagai biang keringat karena gejalanya mirip.

Untuk mencegah impetigo, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Rajin mencuci tangan, terutama setelah beraktivitas di luar.
  • Menutup luka agar bakteri tidak masuk ke dalam tubuh.
  • Memotong dan selalu menjaga kebersihan kuku.
  • Tidak menyentuh atau menggaruk luka untuk menurunkan risiko penyebaran infeksi.
  • Mencuci pakaian atau membersihkan benda yang telah digunakan, untuk membunuh bakteri.
  • Menghindari berbagi penggunaan peralatan makan, handuk, atau pakaian dengan penderita impetigo.
  • Mengganti sprei, handuk, atau pakaian yang digunakan penderita setiap hari, sampai luka tidak lagi menularkan infeksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com