"Masalahnya buat Indonesia juga dunia bukan lagi menyebabkan keparahan kematian, tapi potensi long Covid-19 yang jauh lebih besar," kata dia.
Baca juga: Syarat Mendapatkan Vaksin Booster Kedua, Harus Sudah Punya Tiket Vaksin?
Menurut Dicky, subvarian XBB 1.5 lebih mudah menempel di sel tubuh.
Saat berhasil menempel, mereka juga tak mudah lepas, sehingga bisa menetap lebih lama dalam tubuh.
Belum lagi karakteristik Kraken yang lebih bisa menghindar dari sergapan antibodi. Inilah mengapa, kata Dicky, Kraken lebih mudah menginfeksi dan menyebabkan long Covid-19.
Namun kabar baiknya, riset saat ini menunjukkan bahwa potensi infeksi, reinfeksi, maupun long Covid-19 dapat diminimalisasi dengan vaksinasi booster.
"Kenapa (booster) penting? Karena dia memperkuat respons antibodi yang tadinya melemah, loyo, menjadi cepat (menyergap virus)," papar dia.
Baca juga: Aturan Vaksin Booster Kedua untuk Masyarakat Umum
Bukan hanya itu, vaksin dosis booster turut memperlama durasi produksi virus dalam tubuh dan mempersingkat masa infeksi.
Kombinasi itulah yang membuat vaksinasi booster membantu mengurangi potensi long Covid-19 yang bisa sangat berbahaya bagi penderitanya.
"Vaksinasi booster terbukti mengurangi potensi long Covid-19 sampai 40-an persen, ini kan tentu akan sangat membantu kita mencegah dampak jangka panjang dari infeksi Covid-19," ungkap dia.
Meski amat menular, Dicky menjelaskan, gejala Kraken tak jauh berbeda dengan subvarian Omicron lainnya.
Berikut beberapa gejala yang mungkin dirasakan pasien Kraken:
Guna menghindari infeksi, reinfeksi, maupun potensi long Covid-19, Dicky mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi booster.
"Segera vaksin booster, kemudian perilaku hidup bersih sehat, termasuk masker dan penguatan kualitas kesehatan udara yang lebih baik," tandasnya.
Baca juga: Cara Daftar Booster Kedua untuk Lansia dan Jenis Kombinasi Vaksinnya