Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

XBB 1.5 atau Kraken Resmi Terdeteksi di Indonesia, Apakah Bisa Buat Kasus Covid-19 Melonjak?

Kompas.com - 26/01/2023, 16:29 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona subvarian Omicron XBB 1.5 atau Kraken resmi terdeteksi di Indonesia.

Diberitakan Kompas.com, Rabu (25/1/2023), Kraken terdeteksi pada seorang warga Polandia saat di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, warga Polandia ini berkunjung ke Jakarta pada 6 Januari 2023.

Baca juga: Pemerintah Gulirkan Vaksinasi Booster Kedua untuk Masyarakat Umum, Akankah Dijadikan sebagai Syarat Perjalanan?

Dia kemudian bertolak ke Balikpapan pada 7 Januari 2023 dan mendapatkan hasil negatif saat melakukan test rapid antigen.

"Tanggal 11 Januari dia mau naik kapal jadi di-PCR sebagai syarat masuk kapal, dan hasilnya positif," ujar Budi.

Sebelum Indonesia, subvarian Omicron XBB 1.5 atau Kraken lebih dulu terdeteksi di sejumlah negara termasuk Singapura, Perancis, Inggris, Jerman, dan India.

Subvarian ini juga diduga menjadi dalang dari peningkatan signifikan infeksi Covid-19 di Amerika Serikat.

Baca juga: Syarat Mendapatkan Vaksin Booster Kedua, Harus Sudah Punya Tiket Vaksin?

Lantas, akankah subvarian Kraken menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia?

Baca juga: Sudah Masuk Indonesia, Ini Gejala Covid-19 Varian Kraken

Ada kemungkinan lonjakan, tetapi gejala ringan

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, ada potensi lonjakan kasus seiring dengan masuknya subvarian Omicron XBB 1.5 atau Kraken ke Indonesia.

Sebab, keturunan Omicron ini sangat mudah menginfeksi serta menginfeksi ulang individu yang sudah vaksinasi maupun pernah terinfeksi.

"Tetapi dalam konteks Indonesia saat ini, infeksi dan reinfeksi itu akan banyak yang tidak bergejala atau bergejala ringan," ungkapnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Daftar Lengkap Jenis Booster Kedua Vaksin Covid-19 dan Dosisnya

Ilustrasi Covid-19 sub-varian kraken atau XBB 1.5. Covid-19 sub varian kraken sudah terdeteksi di Indonesia. Kenali gejala Covid-19 varian kraken yang mirip turunan varian omicron lainnya ini.  Shutterstock/Dan74 Ilustrasi Covid-19 sub-varian kraken atau XBB 1.5. Covid-19 sub varian kraken sudah terdeteksi di Indonesia. Kenali gejala Covid-19 varian kraken yang mirip turunan varian omicron lainnya ini.

Meski ringan, Dicky mengatakan, infeksi Kraken pada kelompok berisiko tinggi, seperti lansia, ibu hamil, orang dengan penyakit penyerta (komorbid), maupun kelompok yang belum menerima vaksinasi booster, akan sangat serius.

Subvarian virus ini akan membuat kelompok rentan mengalami long Covid-19, berupa keluhan-keluhan kesehatan yang bertahan dalam jangka waktu lama.

"Ini bisa berbulan-bulan, lebih dari tiga bulan, empat bulan, bahkan bisa menimbulkan penyakit yang sebelumnya ringan dia alami atau tidak ada. Misalnya diabetes, hipertensi, dan keluhan lain," kata Dicky.

Bahkan, potensi kematian akibat infeksi Kraken pada kelompok berisiko tinggi pun tetap ada, meski jauh lebih kecil dibandingkan varian maupun subvarian sebelumnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

Tren
Aksi Heroik Karyawan Alfamart Semarang Kejar Pencuri hingga Terseret ke Aspal Diganjar Kenaikan Jabatan

Aksi Heroik Karyawan Alfamart Semarang Kejar Pencuri hingga Terseret ke Aspal Diganjar Kenaikan Jabatan

Tren
Buka mudikgratis.dephub.go.id, Motis Arus Balik 2024 Sudah 93 Persen

Buka mudikgratis.dephub.go.id, Motis Arus Balik 2024 Sudah 93 Persen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com