[POPULER TREN] Video Viral Pengemudi Mercy Kokang Pistol di Jalan Tol | Gejala Kolesterol Tinggi

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Jumat (20/1/2023).

Informasi perihal unggahan video yang memperlihatkan pengemudi Mercy dengan pelat nomor RFS disebut melakukan aksi koboi di jalan tol mendominasi pemberitaan.

Dalam video berdurasi 45 detik tersebut tampak seseorang pria mengenakan baju hitam terlibat cekcok dengan pengendara lain di jalan tol.

Selain soal di atas, informasi perihal pesangon karyawan Microsoft, perincian usulan kenaikan biaya haji Rp 64 juta, pembukaan Solo Safari hingga gejala kolesterol tinggi juga menarik perhatian pembaca.

Baca juga: Tukang Becak Tipu Teller BCA Senilai Rp 345 Juta, Ini Kronologinya

Berikut berita terpopuler di laman Tren sepanjang Jumat (20/1/2023) hingga Sabtu (21/1/2023) pagi:

1. Video viral pengemudi Mercy kokang pistol di jalan tol

Unggahan video yang memperlihatkan pengemudi mobil Mercy dengan pelat nomor RFS disebut melakukan aksi koboi di jalan tol viral di media sosial.

Video itu salah satunya diunggah akun Twitter @Kenzo39526996 pada Kamis (19/1/2023).

"Aksi koboi di jalan tol. Seorang koboi mengacungkan dan menembakkan senjata mengunakan mobil hitam plat B 2465 RFS. Pak Kapolri tangkap orang itu," tulis pengunggah.

Dalam video berdurasi 45 detik itu, tampak seorang pria mengenakan baju hitam terlibat cekcok dengan pengendara lain di jalan tol.

Pria tersebut terlihat memegang dan mengokang benda yang menyerupai pistol.

Lantas, seperti apa cerita aslinya?

Informasi selengkapnya terkait video viral pengemudi Mercy yang kokang pistol di jalan tol dapat disimak pada berita berikut:

Viral, Video Pengemudi Mobil Mercy Pelat RFS Kokang Pistol di Jalan, Polisi: Harus Sabar

2. Pesangon karyawan Microsoft

Windows Ilustrasi pengguna mengakses Microsoft 365 sambil mengenakan VR Quest Meta

Perusahaan teknologi multinasional Amerika, Microsoft, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.000 karyawannya.

Kabar PHK karyawan Microsoft itu disampaikan oleh CEO Microsoft Satya Nadella dalam memonya.