KOMPAS.com - Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengajukan pengunduran diri pada Selasa (17/1/2023).
Pengunduran dirinya ini dilakukan karena Partai Komunis yang berkuasa di negara itu menyalahkannya atas perbuatan para pejabat di bawahnya, termasuk skandal korupsi.
Dikutip dari Reuters, Partai Komunis mengumumkan hal tersebut pada Selasa (17/1/2023).
Phuc dianggap menjadi orang yang bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan oleh dua wakil perdana menteri dan tiga menteri.
"Sepenuhnya menyadari tanggung jawabnya di depan partai dan rakyat, dia mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri dari posisi yang ditugaskan, berhenti dari pekerjaannya dan pensiun," kata Komite Pusat Partai Komuninis, dilansir dari Al Jazeera.
Baca juga: Imbas Skandal Korupsi, Presiden Vietnam Mundur
Phuc yang menjabat sebagai presiden Vietnam sejak 2021 itu selama ini menjadi target pemberantasan korupsi besar-besaran oleh partai tersebut.
Sebelumnya dalam bulan ini, dua wakil perdana menteri dilakukan pemecatan dalam rangka pembersihan antikorupsi.
Adapun pada tahun lalu, sebanyak 539 anggota partai juga diadili karena korupsi dan dianggap melakukan kesalahan secara sengaja.
Pihak kepolisian saat ini juga menyelidiki sebanyak 453 kasus korupsi yang naik menjadi 50 persen sejak 2021.
Pemerintah Vietnam sejauh ini tak memiliki penguasa tertinggi dan secara resmi dipimpin oleh empat pilar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.