Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Ribut-ribut dengan Pengemudi Mobil di Bandung, Bagaimana Kejadiannya?

Kompas.com - 17/01/2023, 12:04 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video bernarasi keributan antara pengemudi mobil dan petugas ambulans yang sedang mengantar pasien kritis viral di media sosial.

Video itu salah satunya diunggah akun Instagram @fakta_bandung, Minggu (15/1/2023).

"Keributan antar seorang pengemudi dan petugas ambulan yang sedang mengantar pasien dalam kondisi kritis dari Garut menuju RSHS, Bandung, pada hari Jum’at (13/1/23)" tulis unggahan tersebut.

Hingga Selasa (17/1/2023) siang, unggahan video tersebut telah disukai lebih dari 23.700 kali dan dikomentari lebih dari 1.500 kali pengguna Instagram.

Baca juga: Viral, Video Pasangan Diduga Mesum di Kereta, Berikut Penjelasan KCI

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Fakta Bandung | Berita Bandung (@fakta_bandung)

Baca juga: Viral, Video Pengendara Mobil Merokok Ditegur karena Abu Kena Pengendara Lain, Bagaimana Aturan dan Sanksinya?

Lantas, bagaimana penjelasan dari kejadian tersebut?

Persaudaraan Pengemudi Ambulans Indonesia buka suara

Kejadian yang viral di media sosial itu telah diketahui oleh Persaudaraan Pengemudi Ambulans Indonesia (PPAI).

Dewan Pengawas PPAI Agus mengatakan, kejadian itu terjadi di bawah jalan layang atau flyover Pasteur-Surapati (Pasupati) Bandung, Jumat (13/1/2023).

Dijelaskan, ambulans tersebut membawa pasien dari Garut tujuan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Baca juga: Mengapa Tulisan Ambulans Dibuat Terbalik?

Pasien dalam ambulans disebutkan mengalami masalah pernapasan dan jantung.

"Nah, tiba di flyover itu stuck, sementara pasien juga mengalami kesadaran, terpaksa ngambil jalur contraflow maksudnya ya," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa pagi.

Namun demikian, Agus memastikan, permasalahan telah selesai dan pasien dapat tertolong.

"Sekarang sudah tidak apa-apa, pasien juga tertolong. Pada waktu itu juga sudah langsung clear," tutupnya.

Baca juga: Viral, Video Mercy Diduga Halangi Ambulans Bawa Ibu Hamil, Ini Kata Polisi

Penjelasan polisi

Terpisah, Kanit Turjawali Satlantas Polrestabes Bandung AKP Hedi juga mengatakan bahwa kejadian terjadi pada Jumat (13/1/2023).

Kendati demikian, pihaknya tidak mengetahui secara persis bagaimana kejadiannya.

"Saya juga tidak begitu pasti karena itu kejadian di bawah flyover, saat itu tidak terpantau oleh pos kami, karena situasi ramai kemudian kejadian itu hanya beberapa menit," ujarnya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa pagi.

Juga dari konfirmasi pihak PPAI, ia menyatakan bahwa cekcok berawal dari ambulans yang mengambil jalur kanan. 

Lantaran melawan arah, ambulans tersebut bersinggungan dengan kendaraan yang melaju dari arah sebaliknya.

"Bahwa memang benar saat itu ada kejadian cekcok. Untuk saat ini kami sudah koordinasi PPAI dan dinyatakan itu betul, tapi sudah diselesaikan, sopir ambulans juga sudah ditegur. Jadi masalah ini sudah clear," tandasnya.

Baca juga: Video Viral Pengendara Motor Ditilang Polisi karena Membantu Buka Jalan untuk Ambulans

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Kendaraan Utama yang Dapat Pengawalan Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Tren
Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com