Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa PDIP Belum Deklarasi Capres 2024? Ini Kata Pengamat

Kompas.com - 11/01/2023, 17:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini belum menentukan calon presiden (capres) yang diusung untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Deklarasi calon presiden yang dinilai banyak pihak sebagai kejutan dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI-P pun tak dilakukan.

Dalam pidatonya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa deklarasi capres adalah hak prerogatifnya.

"Sekarang nungguin, enggak ada, ini urusan gue," kata Megawati.

"Saya ketua umum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikanlah kepada ketua umum terpilih hak prerogratif untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan," sambungnya.

Megawati pun mengaku heran karena banyaknya media mau meliput acara ini.

Baca juga: Puja-puji Megawati untuk Dirinya Sendiri di HUT Ke-50 PDIP


Baca juga: Ironi Ganjar di HUT PDI-P: Diteriaki Kader Presiden, oleh Megawati Diingat Pun Tidak

Ingin menunjukkan partainya tak mudah diintervensi

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, PDIP ingin menunjukkan kedaulatan partainya yang tak mudah diintervensi.

Intervensi yang dimaksudnya adalah intervensi dari manuver politik partai lain yang dianggap sebagai pendomplang elektabilitas kadernya.

"PDIP punya golden ticket di Pilpres 2024, sehingga Megawati ingin menjukkan kedaulatan partainya," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Selain itu, Umam menganggap belum ada deklarasi capres PDIP karena masih dalam tahap kalkulasi politik yang matang.

Pasalnya, dinamika koalisi saat ini masih cair, sehingga PDIP tidak ingin strateginya mudah dibaca oleh kompetitirnya.

Ia menjelaskan, Golkar, PAN dan PPP belakangan terus bermanuver untuk memengaruhi keputusan politik PDI-P.

"Karena itulah Megawati memunculkan istilah partai mendompleng partai lain," jelas dia.

"Statement itu menegaskan, Megawati tidak ingin disetir oleh manuver partai-partai tersebut," sambungnya.

Baca juga: Kenapa Logo PDI-P Banteng, Bukan Kerbau? Ini Sejarah dan Maknanya

Menyandera koalisi KIB

Menurutnya, bergemingnya PDIP akan semakin menyandera koalisi KIB yang hingga saat ini terjebak dalam dilema dan kegalauan.

Sebab, mereka berada dalam ketidakpastian dalam menentukan langkah politik selanjutnya, sebelum PDI-P menegaskan keputusannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com