KOMPAS.com - Sejumlah warganet menyampaikan kritikannya terkait kebijakan Prakerja terbaru, di mana bantuan yang diberikan lebih banyak diwujudkan untuk biaya pelatihan dibandingkan insentif yang diserahkan selepas pelatihan.
Sebagai informasi, Program Kartu Prakerja tahun 2023 memberikan bantuan total Rp 4,2 juta yang diwujudkan dalam biaya pelatihan Rp 3,5 juta, insentif paska pelatihan Rp 600.000, dan insentif survei sebesar Rp 100.000.
Hal ini berbeda dengan program Prakerja sebelumnya yang memiliki besaran insentif paska pelatihan lebih besar dibanding biaya pelatihannya.
Ada pun sebelumnya, bantuan Prakerja yang diberikan sebesar Rp 3,5 juta yang diwujudkan dalam biaya pelatihan Rp 1 juta, insentif paska pelatihan Rp 2,4 juta, dan insentif survei Rp 150.000.
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja 2023 Segera Dibuka, Ini Syaratnya
Besaran bantuan berupa biaya pelatihan yang lebih banyak dibanding insentif paska pelatihan pada program Kartu Prakerja 2023 ini menuai banyak kritik.
Kritik tersebut di antaranya disampaikan warganet dalam komentar akun Instagram unggahan @indonesiabaik.id terkait program Kartu Prakerja 2023.
"Yg naik saldo buat pelatihan ya,, hhmmmmmm Enak juga lembaga pelatihan yg bisa masuk prakerja," tulis akun @rizky_firman.
"Lembaga pelatihan full senyum," tulis akun @adhaan11.
"Saldo pelatihan 1jt aja ga abis apalagi ini sampai 3.5jt gmna ngabisin nya," ungkap akun @hariianto19.
Hingga kini postingan tersebut telah disukai lebih dari 4.000 akun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.