KOMPAS.com - Buah-buahan menjadi camilan yang dicari banyak orang lantaran kaya akan nutrisi.
Bahkan, buah-buahan kerap dianjurkan untuk dikonsumsi pada saat diet karena rendah kalori dan tinggi serat sehingga mampu menurunkan berat badan.
Kendati demikian, dilansir dari The Economic Times, ahli gizi dan pendidik diabetes bersertifikat Dr Archana Batra mengungkapkan bahwa kebanyakan orang melakukan kesalahan saat mengonsumsi buah.
Akibatnya, mereka kehilangan manfaat dan nutrisi dari buah tersebut.
Bahkan konsumsi buah yang salah juga bisa membahayakan kesehatan sekaligus merusak program diet yang tengah dijalankan.
Lantas, bagaimana cara makan buah yang benar?
Baca juga: Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Naga, Apa Saja?
Buah-buahan adalah makanan paling alami dan sehat yang kaya akan gula, sukrosa, fruktosa, dan glukosa.
Senyawa-senyawa tersebut bermanfaat untuk tubuh.
Namun, sederet manfaat tersebut bisa saja hilang jika Anda salah dalam mengonsumsi buah.
Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat mengonsumsi buah:
Menurut India.com, buah lebih cepat dirombak tubuh dari pada jenis makanan lainnya.
Jika dikombinasikan dengan makanan lain, dapat menyebabkan terbentuknya racun dalam tubuh yang dikenal dengan nama ama.
Cairan pencernaan yang beracun ini dapat meningkatkan kemungkinan penyakit dan kondisi kesehatan tertentu.
Hal ini terjadi karena adanya proses fermentasi di dalam pencernaan.
Baca juga: Kandungan Gizi Buah Durian dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Hal itu terjadi karena kandungan gula di dalam buah mampu meningkatkan energi tubuh yang seharusnya sudah beristirahat.
Selain itu, makan buah larut malam juga dapat menyebabkan gejala keasaman.
Kebanyakan orang langsung minum air putih sesaat setelah makan buah-buahan.
Padahal hal ini tidak dianjurkan, karena minum air setelah makan buat bisa menyebabkan pH di sistem pencernaan menjadi tidak seimbang.
Terutama jika buah yang dikonsumsi merupakan buah dengan kadar air tinggi seperti semangka, melon, mentimun, jeruk, dan sebagainya.
Para ahli memperingatkan bahwa minum air setelah konsumsi buah dapat menyebabkan penyakit seperti diare.
Baca juga: 12 Makanan untuk Turunkan Kolesterol, dari Buah Alpukat hingga Ikan
Beberapa kulit buah mengandung nutrisi yang tinggi. Misalnya, kulit apel yang tinggi serat, vitamin C, dan A.
Menurut penelitian, mengonsumsi kulit apel bisa menjadi kunci untuk menurunkan risiko obesitas dan kanker.
Menurut Health Shots, mencampurkan garam ke dalam buah-buahan sebaiknya tidak dilakukan.
Sebab, garam bisa memicu buah mengeluarkan air sehingga kehilangan nutrisi yang dikandungnya.
Selain itu natrium yang ada dalam garam juga tidak baik untuk ginjal karena menyebabkan retensi air dalam tubuh kita.
Baca juga: Kandungan Gizi Buah Alpukat dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Kandungan gula dalam buah berfermentasi dengan karbohidrat dan protein yang memperlambat proses pencernaan.
Hal ini memberikan lebih banyak tekanan pada sistem pencernaan dan mengakibatkan sakit perut serta masalah lainnya.
Sebaiknya, konsumsi buah 30 menit hingga 1 jam setelah makan. Atau sebaliknya, konsumsi buah pada saat perut kosong.
Mencuci buah setelah dipotong dapat menghilangkan vitamin dan mineral buah itu sendiri.
Jika Anda ingin mendapatkan manfaat nutrisi buah secara penuh, pastikan cuci buah sebelum dipotong.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.