Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Film "Avatar The Way of Water" Terinspirasi dari Indonesia, Ini Kata Sutradara

Kompas.com - 22/12/2022, 08:05 WIB

KOMPAS.com - Film Avatar The Way of Water tengah menyemarakkan dunia perfilman Tanah Air.

Tepat pada Rabu (14/12/2022), sekuel Avatar besutan sutradara James Cameron ini sudah bisa dinikmati masyarakat Indonesia di bioskop.

Durasi 3 jam mampu menawarkan keindahan Laut Pandora yang membius para penonton.

Namun, siapa sangka bahwa salah satu inspirasi dari film Avatar The Way of Water justru datang dari suguhan alam Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Manparekraft) Sandiaga Uno melalui laman Instagram resminya @sandiuno menyebutkan bahwa panorama Indonesia menjadi salah satu inspirasi James Cameron dalam menggarap filmnya.

"Ternyata Indonesia Jadi Salah satu Inspirasi Film Avatar The Way of Water," tulis Sandiaga dalam unggahannya. 

Hingga Rabu (21/12/2022), unggahan yang diunggah tempo hari ini sudah dikomentari oleh 1.729 warganet dan disukai hingga 139.000 pengguna akun Instagram.

Baca juga: Jadi Inspirasi Avatar 2, Ini 6 Fakta Suku Bajo Si Penjelajah Laut

Disebut terinspirasi dari suku Bajo

Melalui unggahan yang sama, Sandiaga mengungkapkan fakta menarik di balik film Avatar The Way of Water.

Selain terinspirasi dari panorama laut Indonesia, film yang menampilkan dinamika kehidupan keluarga Jack Sully itu ternyata terinspirasi dari budaya suku Bajo.

"Sutradara film, James Cameron, mengakui sendiri bahwa suku Metkayina dalam film sequel tersebut terinspirasi dari suku Bajo Indonesia yang hidup di rumah panggung dan mampu menyelam dengan kurun waktu lama di dalam air," tulis Sandi.

Suku Bajo adalah salah satu suku di Indonesia yang ditemui di wilayah perairan sekitar Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku, hingga Nusa Tenggara.

Baca juga: 4 Pernyataan James Cameron soal Film Avatar: The Way of Water

Penjelasan sutradara

Sutradara Avatar The Way of Water, James Cameron, sempat mengungkapkan bahwa salah satu inspirasi filmnya itu memang berasal dari Indonesia.

Melalui wawancaranya di saluran YouTube National Geographic, Cameron mengaku bahwa sejak kecil dia memiliki hubungan istimewa dengan keindahan laut.

Bahkan, selama beberapa dekade, dia pernah mengeksplorasi panorama laut.

Menurut dia, ada satu keterkaitan antara Pandora (planet yang ada di film Avatar) dan Bumi, yakni terumbu karang.

"The most obvious relationship is coral reefs and tropical atoll formations especially in the central and western Pacific (Hubungan yang paling jelas adalah terumbu karang dan formasi tropis terutama di Pasifik tengah dan barat)," jelas dia.

Anak-anak Suku Bajo di Pulau Wakatobi. Suku Bajo menjadi salah satu inspirasi untuk film Avatar 2.SHUTTERSTOCK/BASTIAN AS Anak-anak Suku Bajo di Pulau Wakatobi. Suku Bajo menjadi salah satu inspirasi untuk film Avatar 2.

Faktanya, sekitar 25 persen kehidupan ikan di laut memang bergantung pada terumbu karang.

Tak hanya menyuguhkan keindahan laut, Cameron juga melakukan riset yang cukup panjang untuk menghadirkan budaya di film sekuel Avatar ini.

Seperti diketahui, di dalam film, Jack Sully memutuskan untuk memboyong keluarganya menemui suku Metkayina yang merupakan penguasa lautan.

Suku tersebut memiliki tato di beberapa bagian tubuhnya. Selain itu, mereka juga tinggal di tepi pantai yang disebut Desa Awa'atlu.

"The are the sea people in Indonesia that live on stilted homes and live on rafts and so on (Mereka adalah orang-orang laut di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit dan sebagainya)," kata Cameron.

Cameron juga mengaku terinspirasi dari budaya Polinesia untuk menciptakan karakter dari suku Metkayina.

Baca juga: Suku Bajo di Indonesia Jadi Inspirasi Metkayina di Film Avatar 2 

Sekilas tentang suku Bajo

Dilansir dari Indonesia.go.id, suku Bajo terkenal dengan kehebatannya menjelajahi lautan.

Masyarakatnya bahkan bisa menyelam hingga kedalaman 70 meter di bawah permukaan laut hanya dengan satu kali tarikan napas.

Dulunya, orang-orang suku Bajo terbiasa hidup di atas perahunya atau sering disebut nomaden.

Namun, saat ini banyak orang Bajo membangun rumah di atas laut dangkal sebagai tempat tinggal.

Tak hanya berada di Indonesia, suku Bajo juga tersebar di lautan Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Di Indonesia, mereka tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan wilayah Indonesia bagian timur lainnya.

Baca juga: Avatar 3 Dikabarkan Telah Diselesaikan James Cameron, Durasinya Mencapai 9 Jam

Berdasarkan sejarahnya, suku ini berasal dari Kepulauan Sulu di Filipina selatan yang hidup di lautan lepas dan masuk ke Indonesia.

Kehebatan suku Bajo dalam mengarungi laut membuat banyak ilmuwan dunia tertarik untuk membuat penelitian.

Salah satunya adalah sekelompok ilmuwan dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley yang mencoba menguak misteri asal-usul kehebatan suku Bajo yang bermukim di Indonesia.

Hasil penelitian menyebutkan, limpa orang-orang suku Bajo ternyata lebih besar 50 persen dibandingkan manusia biasa pada umumnya.

Oleh sebab itu, produksi oksigen di dalam darah orang Bajo akan lebih banyak.

Peneliti juga menyebutkan, keahlian orang Bajo merupakan bentuk dari terjadinya mutasi gen akibat seleksi alam.

Hampir semua orang Bajo diketahui terlahir dengan perbedaan gen tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+