"Kalau mau selamat jgn keluar malam," tulis dalam video tersebut.
Video ini pun menuai beragam komentar dari warganet TikTok.
Beberapa menyangsikan akan ada teror Gola dan menyebutnya mitos.
Baca juga: Viral, Video Tren Makan Beras Mentah di TikTok, Ini Bahayanya Menurut Ahli Gizi
Sebelumnya, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, fenomena astronomi yang terjadi pada akhir Desember di antaranya yakni solstis.
Solstis terjadi pada 22 Desember 022 pukul 04.49.14 WIB atau 05.49.14 Wita, dan 06.49.14 WIT.
Saat fenomena yang terjadi, salah satu dampak yang dirasakan manusia adalah perbedaan durasi siang dan malam.
Baca juga: Apa Itu Fenomena Solstis 21 Desember, Penyebabnya, dan Dampaknya?
Di belahan Bumi utara Indonesia, kata dia, panjang siang akan menjadi lebih pendek, sedangkan durasi malam akan lebih lama.
Sebaliknya, di wilayah Indonesia yang berada di belahan Bumi selatan, akan mengalami durasi siang lebih panjang dan malam lebih pendek.
"Kaitannya apa? Apa karena mentang-mentang di Gorontalo kan belahan utara, panjang siangnya siangnya lebih pendek daripada malam?" kata Andi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (19/12/2022) malam.
"Apa artinya itu penculik anak (Gola) bisa bebas berkeliaran dan menculik anak saat malam lebih yang panjang?" lanjut dia.
Baca juga: Ramai soal Penampakan Benda Diduga UFO di Bandung, Ini Kata BRIN
Andi menjelaskan, fenomena solstis adalah peristiwa saat Matahari berada paling utara atau paling selatan ketika mengalami gerak semu tahunannya.
Disebabkan sumbu rotasi Bumi yang miring 23,44 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika, solstis terjadi dua kali dalam setahun, yakni Juni dan Desember.
Adapun secara umum, solstis berdampak pada gerak semu harian Matahari ketika terbit, berkulminasi, dan terbenam.
Baca juga: Puncak Hujan Meteor Perseid Malam Ini, Bagaimana Cara Melihatnya?
Fenomena ini juga berdampak pada intensitas radiasi Matahari yang diterima permukaan Bumi, pada panjang siang dan malam, serta pergantian musim.
"Dampak solstis yang dirasakan oleh manusia tentu tidak seekstrem yang dinarasikan seperti pada imbauan yang disinformatif dan menyesatkan," tegas Andi.
Lebih lengkap terkait fenomena solstis dapat disimak di sini.
Baca juga: Daftar Hujan Meteor yang Terjadi pada Desember 2022, Ini Cara Menyaksikannya