Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Fibroid Rahim? Ini Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya

Kompas.com - 14/12/2022, 10:01 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

2. Hormon

Hormon estrogen dan progesterone merupakan hormon yang merangsang perkembangan lapisan rahim.

Fibroid diyakini juga bisa dipengaruhi oleh kinerja dari kedua hormon ini.

3. Kehamilan

Dikutip dari Healthline, saat hamil maka produksi estrogen dan progestron di tubuh akan meningkat.

Oleh karena itulah fibroid mungkin terbentuk saat seseorang tengah hamil.

Sementara itu, berikut ini beberapa orang yang memiliki risiko mengalami fibroid, yakni:

  • Obesitas
  • Riwayat keluarga fibroid
  • Tak memiliki anak
  • Mestruasi dini
  • Usia lanjut atau menopause.

Baca juga: Tak Sadar Hamil Seorang Wanita Tiba-tiba Melahirkan, Bagaimana Penjelasan Medisnya?

Komplikasi fibroid rahim

Walaupun fibroid rahim umumnya tak berbahaya, akan tetapi kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi seperti penurunan sel darah merah akibat penderita yang kehilangan banyak darah.

Fibroid pada umumnya juga tak mengganggu kehamilan.

Namun, fibroid terutama fibroid submucosa bisa menyebabkan kemandulan atau keguguran, munculnya risiko solusio plasenta dan hambatan pertumbuhan janin.

Guna mencegah terjadinya fibroid rahim yang dapat berdampak buruk, sebaiknya segera temui dokter jika memiliki:

  • Nyeri panggul yang tidak kunjung sembuh
  • Periode yang terlalu berat, berkepanjangan atau menyakitkan
  • Bercak atau pendarahan di antara periode
  • Kesulitan mengosongkan kandung kemih 
  • Jumlah sel darah merah rendah yang tidak dapat dijelaskan (anemia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Tren
Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Tren
Media Asing Soroti Jejak Wanita Penjaga Hutan di Aceh, Pakai Keramahan untuk Cegah Deforestasi

Media Asing Soroti Jejak Wanita Penjaga Hutan di Aceh, Pakai Keramahan untuk Cegah Deforestasi

Tren
Sidang Isbat Idul Adha 2024: Link, Susunan Acara, dan Lokasi Pemantauan Hilal

Sidang Isbat Idul Adha 2024: Link, Susunan Acara, dan Lokasi Pemantauan Hilal

Tren
Arab Saudi Umumkan Idul Adha 16 Juni 2024, Indonesia Kapan?

Arab Saudi Umumkan Idul Adha 16 Juni 2024, Indonesia Kapan?

Tren
Cara Daftar Program Rehab BPJS Kesehatan, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Program Rehab BPJS Kesehatan, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Media Asing Soroti Kekalahan Beruntun Indonesia atas Irak

Media Asing Soroti Kekalahan Beruntun Indonesia atas Irak

Tren
LINK Live Streaming Sidang Isbat Idul Adha 2024

LINK Live Streaming Sidang Isbat Idul Adha 2024

Tren
Jadi Ormas Pertama, Ini Alasan PBNU Ajukan Izin Kelola Tambang ke Pemerintah

Jadi Ormas Pertama, Ini Alasan PBNU Ajukan Izin Kelola Tambang ke Pemerintah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com