KOMPAS.com - Tambang batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat, meledak pada Jumat (9/12/2022) pagi.
Diberitakan Kompas.com, Jumat (9/12/2022), ledakan terjadi pada pukul 08.30 WIB. Saat itu, sejumlah pekerja tengah berada di dalam lubang tambang milik sebuah perusahaan swasta ini.
Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang Octavianto mengatakan, pihaknya baru menerima informasi ledakan tambang batu bara pada pukul 11.00 WIB.
Tambang batu bara yang meledak, menurut dia, tepatnya terjadi di lubang SD C2 atau Lori 2 di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Berikut informasi dan update seputar ledakan tambang batu bara di Sawahlunto:
Baca juga: Ledakan di Tambang Sawahlunto Sumbar, Sejumlah Warga Jadi Korban
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, kecelakaan terjadi di lubang tambang IUP PT NAI Sapan Dalam Desa Salak, Kecamatan Talawi.
Pagi itu, seperti dikutip Antara, pekerja lubang memulai aktivitas penambangan tambang dalam yang diketahui oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) PT NAL atas nama Dian Firdaus.
Saat pekerja sudah berada di dalam lubang tambang, lubang mengeluarkan kepulan asap diiringi letupan kecil.
Mengetahui hal itu, KTT PT NAL kemudian memerintahkan kepala lubang untuk memeriksa ke dalam.
Terkait penyebab pasti dari ledakan, Dedi mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki.
Namun, dugaan sementara berupa lubang yang mengandung gas metana dan terdapat beberapa reruntuhan akibat letupan kecil dari dalam.
Senada, Octavianto juga menuturkan, ledakan diduga akibat tingginya kandungan gas metana atau hidrokarbon paling sederhana yang berwujud gas dengan rumus kimia CH4.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (9/12/2022), Octavianto mengatakan bahwa semula 12 orang dilaporkan berada di dalam lubang.
Namun ternyata, pihaknya menemukan 13 korban saat proses evakuasi. Jumlah tersebut terdiri dari sembilan orang meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.
"Ternyata saat evakuasi kita menemukan 13 orang dan dilaporkan masih ada satu orang. Ini yang masih dicari," kata Octavianto.