Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 30 November: Protes “Lockdown” di China Berujung Tindakan Keras Pemerintah

Kompas.com - 30/11/2022, 10:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Sejumlah negara kini kembali dihadapkan dengan kenaikan kasus akibat varian baru, di tengah upaya mereka menuju endemi Covid-19.

Kendati demikian, kenaikan kasus tidak membuat negara-negara itu menerapkan kembali pembatasan seperti sebelumnya.

Kekebalan yang sudah terbentuk melalui vaksinasi dan infeksi Covid-19 menjadi faktor penting untuk menekan jumlah pasien dengan kondisi parah atau meninggal dunia.

Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Rabu (30/11/2022) adalah sebagai berikut:

  • Kasus positif: 646.812.416
  • Meninggal: 6.638.309
  • Sembuh: 625.174.307

Sementara kasus aktif secara global mencapai 14.999.800 dengan rincian 14.963.381 dalam kondisi ringan dan 36.419 di antaranya kritis.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Depok Tembus 4.463, Pemkot Lakukan 4 Hal Ini


Kasus Covid-19 di Indonesia

Di Indonesia, terjadi peningkatan kasus dalam beberapa pekan terakhir.

Kenaikan kasus ini dilatarbelakangi oleh kemunculan varian XBB dan penurunan tingkat kedisiplinan warga dalam mematuhi protokol kesehatan.

Pada Selasa (29/11/2022), Indonesia melaporkan 5.776 kasus Covid-19, naik setelah sepekan turun secara konsisten.

DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir, disusul Jawa Barat dan Banten.

Sementara angka kematian di Indonesia juga patut diwaspadai. Pada periode yang sama, sebanyak 54 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Dengan tambahan ini, tercatat sudah ada 6.659.235 kasus Covid-19 di Indonesia dengan 159.789 kematian.

Baca juga: Daftar Sejumlah Aksi Besar Memprotes Pembatasan Covid-19 di China

Tindakan keras China terhadap penolak "lockdown"

Badan keamanan utama China telah menyerukan tindakan keras terhadap demonstran setelah melakukan aksi protes terhadap aturan penguncian dalam beberapa hari terakhir.

Dikutip dari BBC, petugas polisi membanjiri lokasi protes yang sekarang kosong, dengan beberapa pengunjuk rasa mengatakan polisi telah menghubungi mereka untuk mencari informasi tentang keberadaan mereka.

Sementara itu pejabat kesehatan negara itu mengatakan penguncian harus diberlakukan dan dilonggarkan dengan cepat.

China telah mencatat rekor jumlah kasus baru dalam beberapa hari terakhir.

Kebijakan ini membuat otoritas lokal menekan kasus kecil dengan pengujian massal, karantina, dan penguncian cepat.

Selama akhir pekan, ribuan orang di China turun ke jalan menuntut diakhirinya tindakan tegas.

Namun, kehadiran polisi yang banyak di kota-kota besar China, termasuk Beijing dan Shanghai, tampaknya telah meredam protes lebih lanjut.

Petugas polisi terlihat berpatroli dalam jumlah besar di dua daerah itu.

Ada juga laporan sekitar 150 petugas muncul di area perbelanjaan yang sibuk di selatan Kota Shenzhen setelah desas-desus tentang rencana protes di sana beredar di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com