Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Manfaat Es Batu untuk Wajah, Redakan Jerawat dan Kulit Kusam

Kompas.com - 30/11/2022, 06:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

3. Menghilangkan wajah kusam

Produksi minyak berlebih membuat wajah tampak kusam. Untungnya, es batu membantu mengecilkan pori-pori dan membantu mengontrol produksi minyak pada wajah.

Dikutip dari Healthshots, es batu juga bermanfaat meningkatkan aliran darah, sehingga jejak lelah pada wajah hilang.

Kelelahan yang tampak pada wajah akan membuat wajah kusam dan tidak bercahaya.

Dengan mengompreskan es batu, wajah akan tampak lebih segar dan memberikan efek cerah instan pada kulit.

4. Meningkatkan penyerapan produk

Menggosokkan es batu secara perlahan ke wajah membantu produk perawatan kulit atau skincare menyerap lebih baik.

Selain itu, mengompres wajah dengan es batu sebelum menggunakan kosmetik juga membuat produk lebih menempel, sehingga make-up lebih tahan lama.

Manfaat es batu ini lantaran efek dingin pada wajah yang membuat pori-pori mengecil, sehingga produksi minyak berkurang.

5. Mencegah penuaan kulit

Seiring berjalannya waktu, penuaan kulit atau skin aging tidak dapat dihindari.

Namun, kondisi penuaan kulit seperti keriput dan garis halus dapat dicegah dengan mengompres wajah menggunakan es batu.

Caranya, pijat wajah secara perlahan dengan es batu yang sudah dilapisi handuk atau kain. Es batu akan melancarkan sirkulasi darah, sehingga tanda-tanda penuaan kulit bisa melambat.

Baca juga: 7 Manfaat Daun Bawang, Turunkan Berat Badan dan Risiko Kanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com