Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kejutan Piala Dunia Masih Berlanjut

Kompas.com - 28/11/2022, 13:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA tanggal 27 November 2022, Jepang yang pada babak awal Piala Dunia 2022 di Qatar terbukti berjaya mengalahkan Jerman, berhadapan dengan Kosta Rika yang dikalahkan oleh Spanyol, maka di atas kertas berdasar logika konstelasi siapa mengalahkan siapa dikalahkan siapa, layak diramalkan bahwa Jepang akan menaklukkan Kosta Rika.

Namun apa mau dikata ramalan sepakbola memang tidak terjamin pasti senantiasa sesuai kenyataan. Alih-alih menang, Jepang malah terpaksa mengibarkan bendera putih sambil bertekuk lutut akibat skor 1-0 untuk Kosta Rika.

Di dalam semesta sepakbola memang ada semacam kutukan bahwa tim ini selalu menang melawan tim itu, tetapi selalu kalah jika melawan tim anu. Itupun tidak bisa dipastikan hukumnya pasti begitu itu.

Bisa juga terjadi kejutan dalam bentuk bahwa ternyata hari nahas bagi tim itu sekaligus hari mujur bagi tim ini. Jika tidak ada kejutan berarti bola yang disepak dan disundul para sepakbolawan bukan bundar.

Pada hari yang sama dengan kejutan Jepang kalah melawan Kosta Rika, rentetan kejutan Piala Dunia berlanjut dengan tumbangnya raksasa Belgia melawan anak bawang, Maroko.

Pada hari yang sama pula, Jerman yang semula dikalahkan oleh Jepang harus menghadapi Spanyol yang semula kejam menggunduli Kosta Rika.

Jika Jerman tidak ingin terdepak keluar pada babak awal Puala Duna 2022, maka tim nasional Der Panzer harus berjuang keras untuk jangan sampai dibantai secara bengis seperti Kosta Rika oleh Spanyol.

Sampai dengan menit ke 83 berarti sudah menjelang akhir laga, sebenarnya Spanyol masih unggul dengan satu gol.

Namun mendadak Jerman dalam kondisi putus-asa mencetak sebuah gol sehingga laga dua mantan juara dunia berakhir sama kuat atau sama lemah dengan skor 1 : 1.

Berarti nasib Jerman terdepak atau lanjut ke babak selanjutnya di Piala Dunia penuh kejutan ini suka tak suka apa boleh buat terpaksa masih harus menanti hasil laga Jerman melawan Kosta Rika maupun Spanyol versus Jepang.

Berdasar analisa secara Jerman-sentris, pada hakikatnya bukan hanya masih namun malah makin sulit untuk menyatakan apakah harapan sudah atau belum lenyap bagi Jerman di babak awal Piala Dunia penuh dengan kejutan berkelanjutan ini.

Sementara harapan Jepang, Kosta Rika dan Spanyol jelas beda dari harapan Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

Tren
Aksi Heroik Karyawan Alfamart Semarang Kejar Pencuri hingga Terseret ke Aspal Diganjar Kenaikan Jabatan

Aksi Heroik Karyawan Alfamart Semarang Kejar Pencuri hingga Terseret ke Aspal Diganjar Kenaikan Jabatan

Tren
Buka mudikgratis.dephub.go.id, Motis Arus Balik 2024 Sudah 93 Persen

Buka mudikgratis.dephub.go.id, Motis Arus Balik 2024 Sudah 93 Persen

Tren
Biaya Kuliah Kedokteran UGM, UI, IPB, Undip, dan Unair Jalur SNBT 2024

Biaya Kuliah Kedokteran UGM, UI, IPB, Undip, dan Unair Jalur SNBT 2024

Tren
Viral, Video Ibu-ibu Makan Lesehan di Bandara Changi Singapura, Bagaimana Aturannya?

Viral, Video Ibu-ibu Makan Lesehan di Bandara Changi Singapura, Bagaimana Aturannya?

Tren
Syarat dan Biaya Perpanjangan SIM Mati Tanpa Bikin Baru, Berlaku pada 16-20 April

Syarat dan Biaya Perpanjangan SIM Mati Tanpa Bikin Baru, Berlaku pada 16-20 April

Tren
Mengapa Sebagian Daerah di Jawa Timur Disebut sebagai Wilayah Tapal Kuda?

Mengapa Sebagian Daerah di Jawa Timur Disebut sebagai Wilayah Tapal Kuda?

Tren
Kelompok NIK Warga Jakarta yang Dinonaktifkan Pekan Ini, Siapa Saja?

Kelompok NIK Warga Jakarta yang Dinonaktifkan Pekan Ini, Siapa Saja?

Tren
Hampir Seminggu, Identitas Pria 'Adik Jenderal TNI' Tabrak Mobil Warga Masih Misterius

Hampir Seminggu, Identitas Pria "Adik Jenderal TNI" Tabrak Mobil Warga Masih Misterius

Tren
Libur Lebaran Berakhir, Kapan Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka?

Libur Lebaran Berakhir, Kapan Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka?

Tren
Kata KCI soal Video Anak Kecil yang Jatuh di Peron Stasiun Manggarai

Kata KCI soal Video Anak Kecil yang Jatuh di Peron Stasiun Manggarai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com