Pada 1996, Emir Hamad bin Khalifa al Thani melakukan kudeta saat ayahnya berada di Swiss.
Dalam kepemimpinannya, Qatar kembali mengeksploitasi ladang gasnya yang besar.
Baca juga: 10 Orang Terkaya di Dunia 2022, Elon Musk Masih Nomor 1
Emir Hamad mulai berinvestasi dalam teknologi langka, seperti pencairan yang dapat membawa gas alam dalam bentuk cair.
Dengan teknologi ini, gas alam dapat diangkut melalui kapal besar seperti minyak.
Untuk melakukannya, gas alam perlu didinginkan pada suhu minus 161 celsius. Teknologi ini menjadikan Qatar sebagai pengekspor gas alam cair terbesar dunia.
Baca juga: Saat Anak-anak Qatar Rayakan Tradisi Mirip Halloween pada Masa Pandemi
Qatar juga memiliki biaya ekstraksi dan pencairan termurah daripada negara mana pun di dunia, sehingga memungkinkan mereka mendapat untung bahkan dengan harga rendah.
Sebagian besar gas alamnya masuk ke ekonomi Asia, seperti Jepang, Korea Selatan, dan China.
Tak heran, Qatar telah berubah dari negara gurun terbelakang menjadi ekonomi terkaya di timur tengah.
PDB per kapita Qatar telah meningkat dari 2.755 pada 1970 menjadi 61.276 pada 2021. Ini adalah salah satu yang tertinggi di dunia.
Baca juga: Mengintip Harta Para Raja Terkaya di Dunia, Siapa Saja Mereka?