Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Raksasa Teknologi Dunia yang Lakukan PHK Massal pada 2022, Mana Saja?

Kompas.com - 27/11/2022, 06:29 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Informasi perihal adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan raksasa teknologi dunia baru-baru ini ramai menjadi perhatian publik.

Sebelumnya, PHK massal juga melanda sejumlah perusahaan rintisan atau startup, mulai dari SiCepat, LinkAja, hingga Shopee.

Adanya pemangkasan karyawan besar-besaran pada perusahaan startup hingga raksasa teknologi dunia tersebut diduga dilakukan akibat kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.

Baca juga: 7 Perusahaan Teknologi Dunia yang PHK Massal Pekerjanya, Mana Saja?

Berikut ini beberapa raksasa teknologi dunia yang lakukan PHK massal pada 2022:

1. Meta

Induk dari Facebook dan WhatsApp, Meta pada Rabu (9/11/2022) lalu melakukan PHK pada 13 persen stafnya atau sekitar 11.000 karyawan.

PHK tersebut disampaikan sendiri oleh CEO Meta Mark Zuckerberg dalam sebuah surat yang diterima karyawan.

“Hari ini saya membagikan beberapa perubahan tersulit yang pernah kami buat dalam sejarah Meta,” kata Zuckerberg, dikutip dari CNBC.

“Saya telah memutuskan untuk mengurangi ukuran tim kami sekitar 13 persen dan melepaskan lebih dari 11.000 karyawan berbakat kami,” lanjut Zuckerberg.

Baca juga: Alasan GoTo Lakukan PHK terhadap 1.300 Karyawan


Dalam surat tersebut, juga dikatakan, Mark Zuckerberg akan mengambil sejumlah langkah tambahan untuk menjadi perusahaan yang lebih ramping dan lebih efisien dengan memangkas pengeluaran diskresioner serta memperpanjang pembekuan perekrutan.

Kendati demikian, pihaknya menyampaikan karyawan yang terkena dampak akan mendapat gaji 16 minggu ditambah dua minggu untuk tiap tahun layanan.

Meta juga akan menanggung asuransi kesehatan selama 6 bulan.

Baca juga: Facebook Berganti Nama Jadi Meta, Apa Arti Simbol Barunya?

PHK dilakukan Meta saat para investor terus mengkhawatirkan pengeluaran perusahaan.

Meta diketahui berencana memfokuskan investasi pada sejumlah kecil area yang menghasilkan pertumbuhan.

“Itu berarti beberapa tim akan tumbuh secara berarti, tetapi sebagian besar tim lain akan tetap datar atau menyusut selama tahun depan,” kata dia.

Baca juga: Facebook Ganti Nama Jadi Meta, Apa Dampaknya bagi Pengguna?

2. Twitter

Ilustrasi status centang di Twitter.Gizmochina Ilustrasi status centang di Twitter.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com