Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Indonesia Jadi "Player Escort" Ronaldo di Piala Dunia, Apa Itu "Player Escort"?

Kompas.com - 26/11/2022, 18:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Dikutip dari laman Your Soccer Home, Kejuaraan Euro 2000 menjadi salah satu turnamen besar sepak bola pertama yang memperlihatkan anak-anak berjalan keluar bersama pemain.

Kebiasaan ini pun semakin populer saat gelaran Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang.

Kala itu, FIFA sebagai induk sepak bola dunia bekerja sama dengan organisasi anak PBB, UNICEF, untuk mengampanyekan "Say Yes for Children".

Anak-anak yang bergandengan tangan dengan setiap pemain menarik perhatian. Sejak inilah player escort menjadi hal biasa dalam pertandingan sepak bola.

Adapun tujuan player escort saat ini, antara lain:

Cara menjadi "player escort"

Tidak semua anak bisa menjadi player escort. Untuk menjadi bagian dari pertandingan sepak bola, anak-anak harus memenuhi beberapa syarat tergantung turnamen masing-masing.

Di Inggris misalnya, seperti dilansir Kompas.com, player escort biasanya berasal dari akademi klub.

Klub-klub seperti Liverpool dan Manchester United memberikan kesempatan bagi anak-anak berusia 4-11 tahun dan 7-14 tahun untuk menjadi player escort.

Selain itu, beberapa klub juga membuka kesempatan bagi anak-anak yang ingin menjadi pendamping pemain dengan biaya tertentu.

Untuk turnamen-turnamen besar seperti Piala Eropa (Euro) atau Piala Dunia, maskot anak-anak biasanya dipilih melalui kontes yang diadakan sponsor.

Sebagai contoh, pada Piala Dunia 2006 di Jerman, McDonald's selaku sponsor turnamen melakukan seleksi terhadap 1.408 anak-anak untuk menjadi player escort.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Tren
Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Tren
Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Tren
TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

Tren
5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

Tren
Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Tren
5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com