Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Skizofrenia pada Anak, dari Susah Tidur hingga Gangguan Pertemanan

Kompas.com - 26/11/2022, 17:05 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Skizofrenia adalah gangguan kesehatan mental yang biasanya ditandai dengan munculnya suara-suara aneh di kepala.

Dilansir dari Kompas.com (18/2/2022), skizofrenia adalah gangguan mental serius yang meliputi delusi, halusinasi, ketidakmampuan dalam mengingat dan memutuskan sesuatu, dan kebingungan dalam berpikir.

Menurut studi, orang dengan skizofrenia biasanya tak bisa mengontrol emosi terkuat yang dialaminya dengan cara-cara yang wajar. Sedangkan mereka yang sehat tanpa gangguan skizofrenia, bisa mengontrol emosi terkuatnya lewat pengendalian rasa takut, amarah juga panik.

Gejala skizofrenia sendiri biasanya mulai muncul atau terlihat di usia 20-an. Dengan laki-laki yang lebih dulu memunculkan gejala daripada wanita.

Dicukil dari Healthline, skizofrenia jarang terjadi pada anak-anak. Namun semisal pun ada, itu biasanya gejala awal yang bisa berkembang makin parah di usia dewasa.

Dalam studi resmi, hanya ditemukan sekitar 4-8 persen skizofrenia di usia anak-anak.

Baca juga: 24 Mei Hari Skizofrenia Sedunia, Apa Itu dan Bagaimana Gejalanya?


Fase-fase skizofrenia

Penyakit skizofrenia muncul melalui tiga fase, yaitu:

  • Prodome: gejala awal yang berupa perubahan perilaku samar-samar. Biasanya bisa berupa anxiety, depresi, dan mengisolasi diri.
  • Aktif: fase aktif di sini berupa berbagai gejala berat yang bisa merusak dan mengganggu aktivitas keseharian.
  • Residual atau sisa: gejala berangsur-angsur turun dan hilang.

75 persen dewasa yang mengidap skizofrenia bisa mengalami fase prodome selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun sebelum fase aktif akhirnya datang.

Nah fase prodome inilah, yang biasanya muncul di usia remaja, atau bahkan anak-anak.

Dalam beberapa kasus, pasien skizofrenia bahkan tidak mengalami fase prodome sama sekali dan langsung masuk ke fase aktif.

Baca juga: Mengenal Gejala Dini Skizofrenia, Penyakit yang Pernah Diderita Novi Amelia

Gejala skizofrenia pada anak

Ketika muncul pada usia anak, para ahli mendiskripsikan gejala skizofrenia sebagai early onset skizofrenia atau EOS.

Pada awalnya, gejala EOS ini sangat mirip dengan gejala penyakit lain, sehingga terkadang susah dideteksi.

Masih dari Healthline, gejala EOS ini terbagi menjadi dua, yaitu gejala positif dan gejala negatif.

Gejala positif adalah pengalaman baru yang tidak ada dalam kehidupan anak sebelum skizofrenia dimulai. Sedangkan gejala negatif adalah pengalaman atau kemampuan yang pernah mereka miliki, tetapi kemudian tidak mereka miliki kembali.

Skizofrenia adalah gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi.Photographee.eu/Shutterstock Skizofrenia adalah gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi.

Gejala positif meliputi:

  • Halusinasi: penderita akan mendengar, melihat dan merasakan hal-hal di luar realita.
  • Delusi: penderita akan memiliki keyakinan yang di luar realita.
  • Kelainan berpikir: penderita akan merasa bingung, pikirannya sering teralihkan.
  • Gangguan bicara: penderita akan memilih kata-kata berdasarkan suara daripada makna, tidak menyelesaikan pemikiran atau menghubungkan ide-ide yang tidak berhubungan saat berbicara atau menulis.
  • Gangguan atau kelainan gerak: penderita akan melakukan aktivitas asing atau malah kurang beraktivitas.

Baca juga: Benarkah Semakin Besar Anxiety maka Semakin Tinggi Tingkat Kecerdasan?

Sedangkan gejala negatif meliputi:

  • Tak beremosi: panderita akan tumpul emosinya, datar seakan tak merasakan emosi apa-apa.
  • Avolition: ini menggambarkan perasaan kurang termotivasi atau berorientasi pada tujuan.
  • Asosialitas: penderita lebih suka menyendiri daripada berada di tengah banyak orang.
  • Anhedonia: penderita mengalami lebih sedikit kesenangan atau kenikmatan.

Selain gejala di atas, berikut ini adalah gejala skizofrenia pada anak yang mudah dideteksi, dilansir dari Medical News Today:

  • Mengalami gangguan dalam pertemanan.
  • Peningkatan ide yang aneh-aneh.
  • Tidak bisa membedakan yang ada di televisi dan di realita.
  • Sering bingung.
  • Paranoid.
  • Mengalami gangguan dalam fokus.
  • Nilai-nilai pelajaran yang makin menurun.
  • Mood sering berubah-ubah.
  • Gangguan tidur.
  • Kurang bisa mengekspresikan emosi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com