Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si "Picky Eater" Menghindari Makanan yang Tersaji dalam Mangkuk Merah, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 26/11/2022, 14:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi menemukan adanya pengaruh warna piring terhadap kebiasaan makan.

Para ilmuwan dari University of Portsmouth berusaha meneliti efek persepsi warna di antara mereka yang termasuk picky eater alias suka pilih-pilih makanan dan mereka yang tidak.

Dikutip dari Science Daily, sebanyak 50 peserta disurvei untuk mengukur neophobia mereka, yaitu fobia berupa keengganan makan atau mencoba makanan baru.

Mereka dibagi menjadi dua kelompok, pemakan pilih-pilih dan yang tidak pilih-pilih.

Para peserta kemudian diminta untuk mencicipi keripik garam dan cuka merek yang sama yang disajikan dalam mangkuk merah, putih, dan biru.

Hasilnya, perbedaan rasa asin dan keinginan untuk makan makanan ringan sangat dipengaruhi oleh warna mangkuk atau piring, di kalangan pemilih makanan.

Si pemakan pilih-pilih memiliki persepsi, bahwa makanan dalam mangkuk merah dan biru lebih terasa asin daripada makanan yang ada di mangkuk warna putih.

Sedangkan persepsi soal perbedaan rasa dari ketiga mangkuk ini, tidak ada di kelompok mereka yang bukan termasuk picky eater.

Baca juga: Burung Terberat di Dunia Pakai Tumbuhan Sebagai Obat, Studi Ungkap


Para peneliti juga menemukan hasil survei bahwa peserta dari picky eater, tak tertarik mengambil makanan dari mangkuk warna merah.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh hubungan antara warna merah yang identik dengan warna bahaya.

Di Inggris, makanan ringan asin sering dijual dalam kemasan warna biru. Dan tim peneliti meyakini, bahwa produsen sudah menyadari akan kaitan warna kemasan dengan persepsi rasa yang ada di pikiran picky eaters ini.

"Memiliki diet terbatas dapat menyebabkan kekurangan nutrisi serta masalah kesehatan seperti penyakit jantung, kesehatan tulang yang buruk, dan masalah gigi," kata Dr Lorenzo Stafford, peneliti penciuman dari Departemen Psikologi di University of Portsmouth.

"Ada juga biaya sosial karena saat-saat yang biasanya menyenangkan di antara anggota keluarga dapat dengan mudah berubah menjadi situasi stres dan cemas," sambungnya.

Karena itu, Stafford menilai bahwa memahami faktor-faktor yang berperan dalam perilaku si pilih-pilih makanan ini penting dilakukan.

Baca juga: T-Rex Ternyata Jauh Lebih Besar dari Perkiraan Sebelumnya, Studi Jelaskan

Perilaku pilih-pilih makanan biasanya dikategorikan memiliki pola makan yang terbatas, persiapan makanan yang spesifik, ketidaksukaan yang kuat dan kesulitan menerima makanan baru.

Sepanjang umur, seorang picky eater umumnya akan mengonsumsi kurang dari 20 jenis makanan yang berbeda.

Makalah yang diterbitkan dalam jurnal Food Quality and Preference ini mengatakan, studi tersebut diyakini sebagai yang pertama untuk memberikan wawasan tentang interaksi antara warna dan persepsi rasa pada orang dewasa.

"Pengetahuan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang mencoba memperluas repertoar makanan," jelas dia.

"Misalnya, jika Anda ingin mendorong pemakan pilih-pilih untuk mencoba lebih banyak sayuran yang dikenal pahit, Anda bisa mencoba menyajikannya di piring atau mangkuk yang dikenal bisa menambah rasa manis," sambungnya.

Penelitian lebih lanjut diharapkan bisa membantu program diet atau penurunan berat badan, yang bisa berefek pada kesehatan mental dan fisik seseorang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com