Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kopi Buruk untuk Kulit? Ini Penjelasan Sains

Kompas.com - 26/11/2022, 13:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak studi telah membuktikan, kopi memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.

Salah satunya adalah sebuah studi yang menemukan bahwa kopi terbukti mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2 dalam jangka panjang.

Namun, ada sebuah rumor yang menyebut kopi dapat merusak kulit kita.

Dikutip dari The Epoch Times, salah satu rumor yang beredar menyebutkan bahwa minum kopi dalam jumlah berlebihan dapat membuat kulit menjadi gelap. Dan hal ini, menjadi kesalahpahaman yang umum.

Benarkah demikian?

Yang membuat gelap atau terang kulit manusia adalah melanin. Semakin banyak melanin yang ada pada tubuh, maka akan semakin gelap kulit Anda.

Baca juga: Jangan Langsung Minum Kopi Selepas Bangun Tidur, Ini Risikonya


Sementara itu, kopi tidak memengaruhi jumlah melanin dalam tubuh, sehingga meminumnya secara berlebihan pun tidak akan menggelapkan kulit.

Satu-satunya cara untuk menggelapkan kulit secara alami adalah dengan menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari tanpa perlindungan apapun termasuk tabir surya.

Anda juga dapat menggelapkan kulit menggunakan metode sunbed, yaitu pemanas atau penyamakan berbentuk kasur. Tetapi hal itu tidak disarankan karena bisa meningkatkan risiko kanker kulit.

Faktanya, kopi memang untuk sementara dapat meningkatkan panas tubuh dan jumlah keasaman dalam tubuh, hal ini bisa membuat Anda tampak lebih merona dan kulit tampak lebih gelap.

Namun, kopi tetap tidak dapat mengubah warna kulit Anda dalam jangka panjang sekali pun.

Baca juga: 5 Kebiasaan Minum Kopi yang Dapat Mempercepat Penuaan

Apakah minum kopi hitam baik untuk kulit?

Salah satu faktor yang memengaruhi seberapa baik atau buruknya kopi bagi kulit Anda adalah apa yang ada dalam secangkir kopi.

Gula, misalnya, telah terbukti berdampak negatif pada kulit dan menyebabkan keriput.

Memiliki kelebihan gula dalam aliran darah dapat menyebabkan glikasi, reaksi kimia yang terjadi ketika kadar gula melonjak melebihi kemampuan insulin.

Proses kimiawi ini memengaruhi kolagen dan elastin (bagian kulit kita yang membuatnya tampak awet muda).

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com