Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompasianer Suprihati

Blogger Kompasiana bernama Suprihati adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Budidaya "Microgreen"

Kompas.com - 24/11/2022, 19:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GAYA konsumsi microgreen kini menyebar luas. Bermula tahun 1980-an di San Francisco, California Selatan, hal itu kini menyebar ke seluruh dunia. Dari sajian garnis atau penghias makanan di resto besar hingga menjadi sajian keseharian di aras rumah tangga.

Berbagai informasi di media masa mengunggulkan aspek nutrisi microgreen. Pelaku gaya hidup sehat pun merespon dengan cepat. Namun diperlukan kesiapan untuk mencerna informasi secara cerdas.

Budidaya dan nilai gizi microgreen

 

Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (FPB-UKSW) Salatiga, Jawa Tengah menggelar expo dan pelatihan urban farming pada tanggal 24-25 November 2022. Salah satu sesi adalah pelatihan tentang microgreen. Edukasi meliputi aspek budidaya, nilai gizi, penyajian dalam olahan sehat, dilanjutkan evaluasi oleh peserta.

Baca juga: Cara Menanam Bibit Microgreen di Rumah

Pada dasarnya microgreen merupakan tanaman yang baru lahir (tumbuh). Lalu apa perbedaannya dengan kecambah?

Kecambah tumbuh sekitar 3-5 hari, tidak memerlukan media tumbuh pun cahaya, hanya membutuhkan kelembaban. Kecambah berupa akar, batang, dan kotiledon yang belum mekar sempurna. Seluruh bagian tersebut bisa dikonsumsi.

Microgreen fase antara kecambah dan babygreen. Microgreen memerlukan media tumbuh dan cahaya matahari. Umur 7-14 hari tergantung jenisnya. Wujudnya berupa batang, kotiledon yang membuka sempurna serta calon daun sejati berwarna kehijauan. Microgreen dikonsumsi tanpa bagian akarnya.

Pada dasarnya microgreen berawal dari benih apa saja, utamanya yang tidak beracun dan aman untuk dimakan, juga disesuaikan dengan kebiasaan dan ketersediaan benih setempat.

Misalnya biji sawi hijau maupun putih, bunga matahari, kangkung, dan bit. Benih dipilih yang memiliki viabilitas tinggi, sehat, dan tidak mengalami perlakuan kimiawi.

Untuk media tanam dapat menggunakan media air maupun zat padat. Pasir, arang sekam yang sudah dibersihkan ataupun tumpukan kertas merang dapat digunakan. Sebagai wadah dapat digunakan nampan tray yang banyak di pasaran.

Bisa juga menggunakan wadah sederhana yang tersedia di rumah. Harus memiliki drainase cukup bila menggunakan media padat. 

Penanaman diawali dengan perendaman benih untuk memberi kesempatan air imbibisi ke dalam biji sekaligus memilih yang bernas. Langkah selanjutnya mengisi media ke dalam wadah bersih, melembabkan media, dilanjutkan dengan tebar benih tipis merata lalu ditutup tipis dengan media.

Peserta pelatihan expo dan pelatihan urban farming di UKSW sangat antusias saat praktik menanam benih yang sudah disiapkan. Setiap peserta diberi kesempatan memilih dua jenis benih. Hasil praktik dibawa pulang untuk dipelihara dan nantinya dipanen.

Keserempakan tumbuh bibit dapat disiasati dengan pemberian beban ringan di atas penutup benih. Media disimpan di tempat tanpa cahaya selama masa blackout yang bervariasi tergantung jenis biji. Bayam, sawi, selada sekitar 3-4 hari.

Baca juga: Microgreen, Sayuran Mini dengan Manfaat Maxi

Setelah masa blackout selesai, ditandai dengan benih telah muncul di permukaan media, siap dibuka penutupnya. Diletakkan di ruangan yang terkena cahaya matahari tidak langsung (cahaya diffus).

Penanaman umum dilakukan secara bertingkat. Selama masa pertumbuhan perlu dijaga kelembaban media dengan penyiraman.

Tanda-tanda siap panen adalah microgreen mengeluarkan daun baru (sejati) selain daun kotiledon (keping biji). Cara panen, potong microgreen 1-2 cm di atas pangkal akar. Lalu dicuci dengan air bersih dan ditiriskan. Microgreen siap untuk sajian konsumsi atau dikemas ala bisnis.

Bagaimana dengan nilai gizi microgreen. Sebagai tanaman yang sangat muda, nilai gizi dari biji dikonversi ke dalam bentuk fitonutrien yang berharga. Masih terkonsentrasi karena belum terdistribusi ke organ yang berkembang.

Rasanya renyah dan kaya serat. Microgreen cocok dikonsumsi segar sebagai bahan salad, isian burger, disiram kuah sup panas ala Korea menurut selera penikmat. Atau jenis olahan lain seperti juice pun smoothies. Microgreen segar dipanen langsung dari ‘kebun mini’ dan kaya nutrisi.

Budidaya microgreen dapat dilakukan di rumah tanpa lahan. Panen dapat dijadwalkan waktunya, bahkan dapat dijadikan peluang untuk bisnis. Silakan mencoba. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com