Hubungan antar-elemen struktur bangunan rumah tinggal tahan gempa terdiri dari:
Untuk menghubungkan pondasi ke balok pengikat/sloof ditanam angkur besi dengan jarak paling jauh tiap angkur adalah 1 meter.
Pada hubungan antara balok pengikat/sloof dengan kolom, tulangan kolom diteruskan dan dibengkokkan ke dalam balok pengikat/sloof dengan "panjang lewatan" paling pendek 40 x diameter tulangan atau 40 cm (40 dikali 10 mm).
Baca juga: Gempa M 5,6 Cianjur Hari Ini, Apakah Terkait Aktivitas Gunung Gede?
Antara kolom dan dinding dihubungkan dengan pemberian angkur setiap 6 lapis bata. Penggunaan angkur dengan diameter 10 mm dan panjang minimal 40 cm.
Pada hubungan antara kolom dengan balok keliling/ring, tulangan kolom diteruskan dan dibengkokkan ke dalam balok keliling/ring dengan "panjang lewatan" paling pendek 40 x diameter tulangan atau 40 cm (40 dikali 10 mm).
Pada hubungan antara kolom dengan balok keliling/ring, tulangan kolom diteruskan dan dibengkokkan ke dalam balok keliling/ring dengan "panjang lewatan" paling pendek 40 x diameter tulangan atau 40 cm (40 dikali 10 mm).
Baca juga: Riwayat Gempa Besar di Sesar Cimandiri dan Peringatan untuk Jalur Kereta Cepat
Dalam pasangan bata pada gunung-gunung diberi angkur setiap 6 lapis bata. Penggunaan angkur dengan diameter paling kecil 10 mm dan panjang minimal 40 cm.
Pengecoran beton baik pada kolom maupun balok harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Untuk mempermudah pelepasan cetakan dapat menggunakan minyak yang dilumurkan ke permukaan cetakan.
Baca juga: Apa Itu Sesar Cimandiri? Diduga Penyebab Gempa Cianjur M 5,6 Hari Ini