Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Walau Tidak Berpangkat Kombes, Saya Bangga Jadi Anak Sersan

Kompas.com - 21/11/2022, 09:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kamu anak kolong,

Aku juga sama anak kolong.

Namun kamu disekolahkan,

Sedangkan aku mencari uang untuk makan.

 

Kamu anak kolong,

Aku pun sama anak kolong.

Namun kamu dibelikan mobil pribadi,

Sedangkan aku jalan kaki mengais rezeki.

 

Kamu anak kolong,

Aku juga anak kolong.

Kamu hidup di hunian gedong,

Sedangkan aku kedinginan tiada yang menolong.

 

Setidaknya kita sama, dalam susunan kata.

Dalam pandangan Tuhan Yang Maha Esa.

Walau berbeda dalam kehidupan nyata,

Takdir Tuhan yang buat aku terima semua.

(Puisi “Dua Anak Kolong", karya Muhammad Leksono)

ANAK-ANAK yang berayah tentara, terlanjur kondang dipanggil “anak kolong”. Saya termasuk anak kolong Tidak peduli apa pangkat bapak kami, kami kerap iseng, jahil dan nakal. Hanya saja, nakal kami di paruh 1970 – 1980-an masih “terukur”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com