Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Buah dan Sayur Lebih Sehat Dikupas atau Tidak?

Kompas.com - 13/11/2022, 15:34 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengonsumsi buah dan sayur dengan atau tanpa kulit kerap menimbulkan perdebatan.

Beberapa orang memilih mengupas kulit buah dan sayur karena kebiasaan atau dalam rangka mengurangi paparan pestisida.

Di sisi lain, kulit buah dan sayur mengandung sejumlah nutrisi yang sebenarnya sayang untuk dilewatkan.

Baca juga: 8 Macam Buah yang Bisa Menurunkan Lemak Perut, Apa Saja?

Lantas mana yang lebih baik, haruskah mengupas kulit buah dan sayur?

Kulit mengandung nutrisi

Buah dan sayur tanpa dikupas mengandung lebih banyak antioksidan yang baik bagi tubuh.

Dilansir dari Healthline, antioksidan berfungsi menangkal molekul tak stabil dalam tubuh bernama radikal bebas.

Kadar radikal bebas terlalu tinggi akan menyebabkan stres oksidatif yang dapat merusak sel dan berpotensi meningkatkan risiko penyakit, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Meski buah dan sayur secara alami mengandung antioksidan tinggi, tetapi menurut penelitian, antioksidan ini lebih banyak terletak pada lapisan luar.

Baca juga: Selain Melancarkan Pencernaan, Berikut 10 Manfaat Buah Pepaya

Ilustrasi buah delima. Kulit buah delima memiliki banyak manfaat untuk tanaman dan kebun. PIXABAY/STEVE BUISSINE Ilustrasi buah delima. Kulit buah delima memiliki banyak manfaat untuk tanaman dan kebun.

Bahkan menurut penelitian lain, tingkat antioksidan kulit buah dan sayur 328 kali lebih tinggi daripada dagingnya.

Sejumlah nutrisi lain juga ditemukan pada kulit buah dan sayuran.

Dikutip dari IFL Science, sayuran akar seperti kentang, sawi, wortel, ubi jalar, lobak, bit, dan jahe mengandung viramin C, riboflavin, zat besi, dan seng.

Sementara itu, Departemen Pertanian Amerika Serikat mengatakan bahwa apel tanpa dikupas mengandung 15 persen lebih banyak vitamin C dan 167 persen lebih banyak vitamin K.

Apel yang dimakan dengan kulitnya juga memiliki 20 persen lebih banyak kalsium, 19 persen lebih banyak kalium, dan 85 persen lebih banyak serat daripada tanpa kulit.

Baca juga: Daftar Buah yang Aman Dikonsumsi untuk Penderita Diabetes, Apa Saja?

Berpengaruh pada lingkungan

Alasan lain untuk memakan buah dan sayur dengan kulitnya adalah pengaruhnya terhadap lingkungan.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), bahan pangan yang tidak dimakan termasuk kulitnya, menyumbang 8-10 persen gas rumah kaca dunia.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com