Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kena Angin Duduk, Bolehkah Dikerok?

Kompas.com - 11/11/2022, 07:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerokan menjadi salah satu alternatif bagi sebagian masyarakat Indonesia untuk menghilangkan rasa tidak enak badan.

Seperti dalam video yang diunggah oleh akun TikTok ini pada Selasa (8/11/2022).

Tampak seorang pria yang diduga pekerja tengah kesakitan. Di sisi lain, temannya berusaha menolong dengan mengerok tubuh pria tersebut.

Pengunggah mengatakan, pria yang merupakan temannya itu terkena angin duduk.

"Dapet kabar dari temen di #ptL5b bekas dulu saya kerja klo temen ada yg kena angin duduk," tulis pengunggah.

Adapun dalam unggahan video lain, pria dalam video tampak mendingan dan tidak mengerang kesakitan usai dikerok oleh temannya.

Lantas, bisakah angin duduk diatasi dengan kerokan?

Baca juga: Mengenal Angin Duduk, Gangguan Jantung yang Berbeda dengan Masuk Angin

Baca juga: 5 Penyakit Berbahaya yang Sering Dianggap Masuk Angin

Penjelasan dokter

Ahli penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr. Andi Khomeini Takdir mengatakan, definisi dari angin duduk masih belum jelas.

Menurut dia, apabila pria dalam video mengalami masuk angin, maka kerokan bisa menjadi solusinya.

"(Masuk angin) dengan dikerok yang membuat badannya menjadi lebih hangat, bagi sebagian orang akan menjadi lebih nyaman juga," terang dia kepada Kompas.com, Kamis (10/11/2022).

Berbeda bila yang dimaksud angin duduk adalah angina pectoris. Andi menjelaskan, kondisi ini merupakan gejala serangan jantung, sehingga tak bisa diobati dengan kerokan.

"Kalau angina pectoris, angina itu nyeri sebenarnya. Jadi angine pectoris ini nyeri dada, salah satu gejala yang dirasakan pasien serangan jantung," kata dia.

Oleh karena itu, menurut dia, harus dipastikan dahulu seperti apa angin duduk yang dimaksud.

"Kalau yang dimaksud angin duduk itu sama dengan gejala pada serangan jantung yaitu nyeri dada, maka tidak bisa hanya dikerok," ujar Andi.

Apabila mengalami kondisi demikian, saran Andi, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan pengobatan yang tepat.

Baca juga: 5 Cara Efektif Atasi Masuk Angin Tanpa Obat

Gejala dan penyebab angin duduk

Dikutip dari Kompas.com (3/3/2021), gejala angine pectoris menyerupai masuk angin. Kondisi ini juga kerap disebut sebagai angin duduk.

Namun bukan masuk angin, angine pectoris sebenarnya merupakan tanda dari penyempitan pembuluh darah di jantung.

Umumnya, gejala angine pectoris berupa rasa nyeri di bagian dada yang menjalar ke leher dan bahu.

Penderita biasanya juga merasa berat di bagian dada atau dada terasa seperti diremas-remas.

Gejala lain dari angin duduk, antara lain:

  • Mual
  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Berkeringat
  • Pusing.

Gejala tersebut bervariasi antar individu, dan dalam kebanyakan kasus berlangsung sekitar lima menit.

Sementara itu, penyebab angin duduk bermacam-macam termasuk:

  • Terpapar suhu yang sangat panas atau dingin
  • Merokok
  • Kelebihan berat badan (obesitas)
  • Memiliki riwayat penyakit jantung
  • Kolesterol
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Diabetes
  • Kurang olahraga
  • Mengonsumsi alkohol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com