Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Pahlawan Hari Ini

Kompas.com - 10/11/2022, 06:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

Jika seorang muda ditanya, “Siapa pahlawan (hero) menurutmu?” Jawabannya bisa beraneka ragam. Jawaban normatif adalah pejuang kemerdekaan seperti yang dipelajari di buku-buku sejarah.

Jawaban lain yang kekinian adalah orang-orang di sekitar, seperti orangtua, kakek, nenek. Atau di lingkungan eksternal dengan menyebut selebritis idola, figur publik, bintang olahraga hingga tokoh fiksi ciptaan.

Pahlawan dapat dimaknai dalam berbagai tafsiran. Adopsi mengenai konsep pahlawan melampaui waktu dan sangat tertanam dalam jiwa nasional di seluruh negara.

Namun, gagasan tentang pahlawan bergeser seiring dengan perubahan tren masyarakat (Fillis dan Lehman, 2022)

Pahlawan hari ini sering kali merupakan selebriti berbentuk media, daripada pahlawan tradisional yang serba bisa (De Groot, 2008).

Pahlawan identik dengan keberanian, kemandirian, dan kemampuan untuk mengatasi tantangan hanya dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri.

Mereka adalah orang yang memberikan manfaat untuk kepentingan umum, jauh di atas kepentingan pribadi, tanpa memikirkan imbalan untuk diri sendiri.

Dalam aktivitas kewirausahaan, individu yang terlibat disebut wirausaha yang dapat diartikan sebagai pahlawan usaha. “Wira” menurut KBBI adalah pahlawan atau dalam bahasa Sangiang dan Sansekerta berarti berani.

Hanya orang berani yang berinisiatif untuk membangun usaha dengan mengedepankan kreatifitas dan inovasi karena berisiko secara fisik dan finansial.

Inovasi yang dibangun memberikan nilai tambah bagi pembangunan ekonomi masyarakat, tidak sekadar memperkaya diri sendiri. Maka tidak sembarang pemilik usaha yang layak disebut “wirausaha”.

Dalam bidang pemasaran, konsep “pahlawan” diterapkan dalam rangka membangun jenama (brand) produk. Penerapan pahlawan memberi makna yang lebih dalam guna memperoleh pasar sasaran (Sciarrino dan Roberts, 2018).

Tokoh-tokoh pahlawan rekaan seperti James Bond, Superman, Batman atau produk lokal Gundala menjadi sebagian contoh.

Pada tahun 1990-an, tokoh fiksi MacGyver menjadi pahlawan anak-anak saat itu karena kemampuannya mengalahkan si jahat dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekelilingnya.

Berbekal karakter baik hati dan suka menolong, sosok pahlawan hadir di dalam tokoh rekaan ini. Ditengarai dengan ketokohan para “pahlawan” ini memberikan efek umur panjang jenama (Kerrigan dan O’Reilly, 2019).

Perbuatan heroik yang dirayakan dan dijual melalui media dengan cepat menjadi bagian dari budaya dan komodifikasi selebriti. Masyarakat menerimanya dengan suka cita.

Saat ini masyarakat tetap membutuhkan orang-orang yang dengan kemampuan dan keberaniannya mendobrak sekat-sekat pemisah untuk membantu mereka yang terpinggirkan, terkucilkan, tidak diperhatikan, karena alasan diskriminatif atau faktor-faktor lain di luar akal sehat.

Orang yang tidak mencari penghargaan karena merasa berjasa, tetapi bekerja dan berjuang untuk kesejahteraan bersama.

Di tengah komunitas yang sarat dengan individu-individu yang suka mencari popularitas dan ketenaran pribadi, bukan pahlawan kesiangan yang dicari, yaitu orang-orang yang tidak berbuat banyak, tetapi merasa dirinya berjasa.

Pahlawan justru hadir pada mereka yang bekerja dalam senyap, tidak pamer, namun berkontribusi besar untuk kemajuan bangsa.

Selamat Hari Pahlawan.

*Dosen Tetap Program Studi Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com