Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Berdoa dan Bekerja Menyukseskan G20

Kompas.com - 08/11/2022, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.COM 3 oktober 2022, memberitakan bahwa mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat yang kini Ketua Foreign Policy Community of Indonesia, DR Dino Patti Djalal mengkhawatirkan KTT G20 di Bali tidak akan menghasilkan komunike bersama.

Kekhawatiran Dino terbentuk berdasar fakta bahwa rangkaian work shop yang diselenggarakan sebelum KTT tidak ada yang berhasil menyepakati komunike bersama.

Yang menyulitkan mencapai komunike KTT nantinya adalah desakan dari negara-negara Barat untuk merumuskan satu kalimat mengenai invasi Rusia ke Ukraina, sementara di lain pihak, Rusia menolak adanya rujukan apapun tentang perang di Ukraina.

Suasana saling tidak setuju berpotensi membuat kelompok kerja G20 tidak bisa mencapai kompromi sehingga komunike tidak bisa disepakati.

Wajar bahwa di alam demokrasi tidak semua pihak setuju dengan kekhawatiran Dino. Apalagi secara politis de facto politis Dino Patti Djalal memang berasal dari masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono sebelum kepresidenan Jokowi.

Terlepas dari indikasi apapun seyogianya kekhawatiran Dino perlu diperhatikan.

Sebagai warga Indonesia yang cinta Indonesia jelas saya merasa bangga bahwa Indonesia memperoleh kehormatan menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2022 sebelum nanti India pada masa mendatang.

Sudah barang tentu saya mengharapkan Indonesia sukses dalam mengemban peran sebagai presidensi KTT G20, apalagi menyimak kesungguhan semangat bangsa, negara dan rakyat Indonesia dalam bersatu padu mempersiapkan segala sesuatu demi mensukseskan KTT G20 dengan semboyan Revover Together, Recover Stronger yang pada hakikatnya seinti-sukma dengan gotong-royong.

Namun dalam menggelorakan semangat rawe-rawe-rantas malang-malang putung berjuang mempersembahkan karsa dan karya terbaik, tidak ada salahnya bangsa Indonesia senantiasa bersikap ojo dumeh alias jangan takabur serta eling lan waspodo alias ingat dan waspada terhadap segenap kemungkinan yang bisa terjadi pada kehidupan umat manusia termasuk penyelenggaraan KTT G20.

Atas kesadaran bahwa mustahil manusia sempurna, maka bangsa Indonesia harus selalu siap menghadapi kemustahilan kesempurnaan perjuangan umat manusia, termasuk perjuangan bangsa Indonesia menyelenggarakan KTT G20.

Atas kesadaran bahwa optimisme yang terbaik pada hakikatnya bukan optimisme membabibutatuli, namun optimisme terkendali ojo dumeh serta eling lan waspodo demi mengharap yang terbaik sambil senantiasa siap menghadapi yang kurang baik.
.
Insya Allah, bangsa Indonesia dengan keyakinan ora et labora, berdoa sambil berkerja, akan berjaya menyelenggarakan KTT G20 di pulau Bali. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com