KOMPAS.com - Setiap tanggal 31 Oktober, masyarakat di berbagai dunia merayakan hari Halloween.
Dalam perayaan ini, orang-orang akan memakai kostum-kostum yang unik dan menyeramkan. Mereka juga akan menghias rumah-rumah dengan dekorasi yang juga seram.
Selain itu, perayaan Halloween juga identik dengan lentera dari buah labu yang dilubangi membentuk wajah Jack O'Lantern.
Lantas, seperti apa hari Halloween? Bagaimana asal mulanya?
Baca juga: Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon Bertambah Menjadi 146 Orang
Dilansir dari History, Halloween berasal dari festival bangsa Celtic kuno, yaitu festival Samhain.
Bangsa Celtic yang hidup sekitar 2.000 tahun yang lalu tersebut merayakan tahun baru mereka pada 1 November.
Mereka percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia orang hidup dan orang mati menjadi kabur.
Oleh karenanya, pada malam 31 Oktober mereka merayakan Samhain, ketika diyakini bahwa roh orang mati kembali ke bumi.
Selain menyebabkan masalah dan merusak tanaman, kehadiran roh dari dunia lain konon dapat membantu pendeta Celtic untuk meramal masa depan.
Untuk memperingati peristiwa itu, pendeta Celtic akan membuat api unggun yang besar, di mana orang-orang akan berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai persembahan kepada dewa mereka.
Selama perayaan berlangsung, mereka mengenakan kostum yang biasanya berupa kepala dan kulit binatang, untuk mengusir para hantu.
Setelah perayaan berakhir, bangsa Celtic akan menyalakan kembali perapian untuk melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.
Baca juga: 120 Orang Tewas Terinjak-injak Saat Halloween di Itaewon, Korsel
Ini berarti malam All Hallows jatuh pada 31 Oktober. Dua abad kemudian, pengaruh Kekristenan telah menyebar ke tanah Celtic, yang masih memertahankan Festival Samhain.
Perayaan malam All Hallows pun mirip dengan Festival Samhain, yakni dengan api unggun besar, parade, dan memakai kostum sebagai malaikat atau iblis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.