GARA-GARA membaca buku karya Karen Armstrong “The Lost Art Of Scripture”, saya baru tersadar bahwa Museum Ulm, Bavaria, Jerman memiliki sebuah mahakarya seni pahat gading prasejarah dalam bentuk sosok manusia berkepala singa yang ditemukan pada 1939 di gua Hohlenstein-Stadel.
Karena ditemukan di Jerman dan kini dipamerkan di Jerman, maka karya seni pahat gading tertua tersebut kini tersohor dengan nama dalam bahasa Jerman: Loewenmensch.
Berdasar pendataan karbon terhadap lapisan tanah di mana Loewenmensch ditemukan diduga karya seni pahat prasejarah itu berusia sekitar 35.000 sampai dengan 40.000 tahun dapat disimpulkan merupakan eksampel representasi artistik sekaligus mahakarya seni pahat tertua yang ditemukan sampai masa kini.
Diduga Loewenmensch terkait dengan kebudayaan arkeologikal Aurignasian dari masa Upper
Paleolithic dalam bentuk seni zoomorfik pada gading mammoth ukuran 31,1x5,9x5,6 sentimeter dipahat dan diukir dengan pisau batu.
Akibat Perang Dunia II, maka penemuan fragmen Loewenmensch oleh Otto Voelzing pada tahun 1939 atas prakarsa Robert Wetzel sejak 1937 terbengkalai selama sekitar tiga puluh tahun.
Baru setelah arkeolog Joachim Hahn merekonstruksi lebih dari 200 fragmen gading mulai tampak sosok manusia berkepala singa.
Pada tahun 1970-an, Robert Wetzel menemukan serpihan gading mammoth berserakan di
lantai gua.
Pada tahun 1982, paleontolog Elisabeth Schmid menggabungkan temuan Wetzel dengan rekonstruksi Hahn sehingga tampil sosok siluman singa yang kini dipamerkan di Museum Ulm, Bavaria, Jerman.
Sejak 2008, dilanjutkan ekskavasi arkeologis dan paleontologis di gua Hohlenstein-Stadel di mana segenap lapisan tanah dibongkar secara sistematis sehingga ditemukan lebih banyak fragmen seni pahat gading.
Serpihan-serpihan baru ditemukan tersebut digabung secara simulasi virtual pada komputer sehingga dapat digabung dengan reproduksi Schmid dan Hahn tanpa harus melakukan pembongkaran radikal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.