KOMPAS.com - Kucing merupakan hewan karnivora yang pandai menyembunyikan apa yang dirasakannya, termasuk jika sedang mengalami masalah mental.
Saat memiliki kesehatan mental, hewan mamalia ini juga lebih memilih untuk menyendiri alih-alih terus mengajak bermain.
Tak heran, beberapa penyakit yang dialami oleh kucing tidak diketahui oleh pemiliknya dan tidak terdiagnosis. Begitupun ketika kucing mengalami masalah mental.
Dilansir dari Pet Place, kucing bisa saja mengalami masalah mental.
Penulis buku Animal Madnesspada Laurel Braitman, Ph.D mengatakan hewan memiliki kemiripan dengan manusia di mana mereka bisa mengalami penyakit mental, seperti ketakutan hingga gangguan kecemasan.
Kendati demikian, kucing yang mengalami masalah mental akan menunjukkan tanda-tanda khusus.
Baca juga: Mengapa Kucing Takut Air? Berikut Penjelasan Ahli
Kucing yang mengalami penyakit mental akan menunjukkan perilaku yang berbeda dari sebelumnya. Hal itu bisa menjadi tanda apakah kucing Anda sehat atau terkena penyakit mental.
Berikut tanda-tandanya:
Dilansir dari Hindustan Times, Dokter Hewan Konsultasi Dr. Nameeta Nadkarni, cara paling mudah untuk mengetahui apakah kucing Anda dalam kondisi yang tidak terlalu baik adalah dengan melihat perilaku buang air besarnya.
Menurut Nameeta, kucing yang mengalami penyakit mental akan buang air kecil atau besar di tempat yang bukan tempat biasanya.
"Pola dalam perilaku seperti itu biasanya merupakan tanda hewan yang berpotensi berjuang melawan stres atau mencoba mendapatkan perhatian dengan bertingkah," tutur Devanshi Shah, Pendiri sekaligus CEO Petkonnect.
Baca juga: Berapa Lama Masa Hidup Kucing? Ini Rata-rata Usianya
Tanda lainnya kucing Anda mengalami masalah mental adalah ketika mereka tidur lebih lama dari biasanya.
"Tidur lebih dari biasanya juga merupakan tanda stres pada kucing," kata Dr Nadkarni.
Hal ini bertolak belakang dengan pemahaman awam bahwa tidur terlalu lama, sekitar 16-18 jam setiap hari, merupakan hal yang norbal bagi seekor kucing.
Di sisi lain, tanda bahwa kucing mengalami masalah mental bisa dilihat dari bulu mereka yang rontok.
Jika kerontokan bulu kucing sangat parah dan serius, kemungkinan besar kucing tersebut mengalami masalah mental.
"Beberapa kucing yang berjuang dengan masalah kesehatan mental akan mengalami overgroom (kerontokan bulu)," kata Dr Nadkarni.
Bahkan gejala itu bisa diikuti dengan perilaku mereka yang cenderung melukai diri dan menyebabkan kebotakan.
Baca juga: 8 Tanda Mengapa Kucing Mengeong Terus
Kucing bisa mengalami beberapa masalah mental, seperti:
Gangguan obsesif-kompulsif atau OCD adalah gangguan perilaku di mana kucing melakukan perilaku berlebihan dan berulang tanpa tujuan yang jelas.
Sindrom Hiperestesia adalah kelainan langka yang dapat muncul pada kucing dari segala usia, tetapi biasanya menyerang kucing dewasa.
Ini adalah kondisi langka yang menyebabkan kucing bereaksi terhadap rangsangan fisik yang seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit.
Disfungsi Kognitif Feline (FDS) atau disebut kepikunan pada kucing adalah gangguan yang sering membingungkan kucing itu sendiri. Biasanya dialami oleh kucing yang berusia tua.
Baca juga: Bagaimana Cara Kucing Berkembang Biak? Simak Penjelasannya!
Kucing bisa saja mengalami masalah metal ketika terjadi banyak perubahan dalam lingkungannya.
Sebagai contoh ketidakhadiran induknya dalam waktu yang lama, kehilangan dalam keluarga, trauma akibat kecelakaan dan sebagainya.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan kasih sayang, makanan yang bernutrisi kepada hewan peliharaan kita.
Bila perlu, Anda juga bisa memberikan bantuan medis jika sekiranya diperlukan oleh kucing.
Nah, itu lah tanda-tanda apabila kucing Anda mungkin mengalami gejala masalah mental dan penyebabnya.